Mohon tunggu...
Voril Marpap
Voril Marpap Mohon Tunggu... Karyawan Honorer Pemda KOta Baubau -

Pemuda sederhana, Baik hati dan Tidak sombong

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pelanggan Hati, Pedagang Sendal Jepit

27 April 2014   20:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:08 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Aku ambil satu ya mas.. yang ini.. berapa mas harganya? " sambil memengang sendal jepit pilihannya.

" Harganya semua sama hanya Rp 10.000 sja," jawabku

" Tunggu sebentar ya mas aku ambil uangnya dulu" ujaarnya

Sambil menunggunya, aku lalu membereskan barang jualanku dan siap-siap untuk melanjutkan misi menjadi seorang salesmen sejati.

" ini uangnya mas.. trima kasih ya.." ujar Rani..

" ia sama-sama..." Jawabku

Itu adalah pertama kalinya aku mengenal Rani, dia adalah wanita yang sangat cantik sekali aku tak mau munafik kayaknya aku jatuh cinta padanya. Namun aku sadar kawan, aku yang hanyalah seorang salesmen kere, yang mencoba berusaha menyambung hidup demi memaksimalkan diri, ibarat pungguk yang merindukan bulan. Ia kawan pertemuan kali itu sangat menyentuh hatiku Rani adalahh pelanggan sendal jepitku sekaligus pelanggan di hatiku.

Tak terasa sore haripun tiba, baju yang aku pakai hari ini sudah mulai mengeluarkan bau yang tak sedap dari tubuhku. Setelah 8 jam bekerja, akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke pabrik lalu menyetor hasil jualanku hari ini. Alhamdulilah hari ini aku mampu menghasilkan uang Rp 500.000 rupaih dan itu artinya hari ini aku telah mampu menjual 50 pasang sendal jepit. aku sangat bahagia sekali, setelah menyetor aku langsung pulang kerumah lalu istrahat.

***

Dari kejauhan aku melihat raut wajah ibu yang dengan penuh cinta memandangku, senyuman itu tidak pernah aku lupakan sungguh apa yang terjadi hari itu adalah bagian kecil dari hidupku. Air mata yang berkaca-kaca serta senyuman simpul yang sangat manis dari wajah ibuku, membuat aku yakin bahwa ibu sangat menyangiku. Aku tau kawan, aku belum mampu meberikan apa yang beliaw inginkan namun hati ini selalu ada untuk ibuku tercinta.

" Arjun kamu sudah pulang nak,," tanya ibu padaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun