terngiang siang malam, terbawa mimpi
wajah penuh senyuman
namun ia diam, tak bertuan
ia bagaikan hempasan angin
suaranya begitu hangat,
namun ia seperti air yang baru saja lahir dari perut gunung,
begitu dingin.
namun ia juga petir,
kadang menyambar di tengah pelupuk mata pelangi
pelangi diam bertahan memeluk awan
banyak daun tumbuh, banyak daun gugur
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!