Mohon tunggu...
Voni R Damayanti
Voni R Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa UIN maulana malik ibrahim malang semoga bermanfaat :)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Peran PT Freeport untuk Indonesia

19 Oktober 2017   21:04 Diperbarui: 19 Oktober 2017   21:16 8338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
terowongan tambang emas pt freeport sumber : www.mongabay.co.id

Adakah negara di dunia ini yang seperti Republik Indonesia? Dimana-mana hasil tambang itu lebih 50% nya dinikmati negara, bukan kontraktor! Bagaimana bisa diterima akal sehat, negara terima pendapatan total hanya 13 Triliun sedangkan PT Freeport untung bersih 29 Triliun? (2007).

Total pendapatan PT. Freeport 2004-2008 = USD 17.893 milyar atau Rp. 161 triliun. Total untuk Republik Indonesia = USD 4.481 milyar atau Rp. 40 Triliun. Hebatkan? Freeport untung bersih Rp. 121 triliun kurun waktu 2004-2008, penerimaan negara hanya 40 triliun dari laba kotor Rp. 161 Triliun. Sebagai bentuk sedekah, PT. Freeport Indonesia keluarkan 1% utk rakyat Papua. Selama kurun waktu 2004-2008 rakyat Papua dapat 1% atau Rp. 1.61 Triliun.

Sedangkan kerugian yang dialami oleh indonesia dari PT Freeport tidak hanya dari urusan finansial saja melainkan juga dari lingkungan di sekitar area pertambangan tersebut. Merujuk pada newsletter yang dilansir oleh  International Campaign  for Ecological Justice in Indonesia, PT Freeport Indonesia menghasilkan 300.000 ton sampah setiap harinya yang dikalkulasikan dari kegiatan sisa pengolahan bahan tambang, deforestasi, dan pembukaan lahan tambang baru. Sumber lain, Forum Hijau Indonesia, bahkan menyebutkan sampah yang dihasilkan jauh lebih besar yakni ditaksir mencapai 1 milyar ton limbah tambang meliputi taillings dan waste rocks  sejak beroperasi hingga tahun 2006. Sungguh besaran yang sangat mencengangkan terlebih di tengah tidak adanya penjelasan dan publikasi oleh PT Freeport Indonesia mengenai pengolahan sampah-sampah tersebut.

Parametrix, sebuah lembaga audit lingkungan internasional yang bermarkas di Washington, mengungkap bahwasanya taillings yang dihasilkan tidaklah dibendung sebagaimana semestinya agar dapat meminimalisir luas wilayah terdampak limbah tersebut. PT Freeport Indonesia justru memanfaatkan dataran banjir sungai yang bisa berdampak pada area seluas 230 km2 dengan alasan kondisi seismik di Papua tidak memungkinkan untuk pembangunan bendungan. Hal tersebut jelas menimbulkan kerusakan lingkungan yang pelik manakala taillings hanyut ke muara sungai dan terus mengalir ke laut. 

Limbah tersebut dapat menghasilkan racun yang bersifat asam dan berbahaya yang jelas akan merusak ekosistem terumbu karang dan kehidupan aquatik lainnya dengan total kerugian akibat kerusakan lingkungan yang mau tak mau harus ditanggung oleh Pemerintah Indonesia mencapai Rp 67 trilyun (Greenomics Indonesia, 2010). Dan oleh limbah yang sama, taillings, 23.000 Ha hutan rusak akibat sedimentasi limbah tersebut.

Berbagai masalah telah muncul antara indonesia dan PT Freport ini. Dan masalah yang paling baru adalah masalah "kasus Papa minta Saham" pada kasus ini mulai bergulir pada saat menteri energi dan sumber daya mineral sudirman said mengungkapkan ada tokoh politik menjual nama presiden joko widodo dan wakil presiden jusuf kala kepada PT Freeport untuk memuluskan perpanjang izin operasi.

Sudirman said mengadukan setya novanto ke MKD karena dianggap tak pantas seorang pejabat negara meminta saham PT freeport tetapi mencatutkan nama presiden dan wakil presiden. Sehingga setya novanto di kenakan kasus dugaan pelanggaran etik  sampai ke tahap persidangan. Sampai sat ini kasus ini masih terus di selidiki.

jadi dapat disimpulkan PT Freeport indonesia adalah suatu perusahaan pertambangan yang menghasilkan emas terbesah di dunia yang berada di kabpaten mimika provinsi papua. Dalam proses selama kontrak kerja antara indonesia dan piahak PT Freeport tersebut pasti memiliki keuntungan dan juga kerugian yang di dapatkan keduanya. Meskipun begitu masih banyak masalah di antara keduanya yang mana keduanya tidak mau di salahkan. Bakhan terakhir ini terdapat masalah yang sering di bicarakan di sosiala media yakni "kasus papa minta saham" yang mana mencatutkan nama presiden dan wakil presiden indonesia sehingga menuai banyak perdepatan diantara seluruh pihak, baik dari para pejabat negara maupun dari masyarakat umum.

RESOURCES

PT Freeport Indonesia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun