Mohon tunggu...
SRVanvan
SRVanvan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Science Graduate

I just like to write

Selanjutnya

Tutup

Film

Ted Bundy American Boogeyman: Film Berdurasi 96 Menit yang Sia-sia

1 November 2023   00:46 Diperbarui: 1 November 2023   02:35 1125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang, bagaimana saya menilai film ini? 

Kalau saya harus memberi nilai pada film ini mungkin saya akan memberikan 2/10. Satu poin untuk niat baik sutradara Daniel Ferrands yang maun mengangkat film ini. 

Satu poin lainnya untuk pemilihan aktor yang cukup mirip visualnya dengan Ted Bundy asli dan atmosfer tahun 70an yang bisa dibilang cukup baik. Walaupun pada beberapa scene yang tampak sedikit terlalu modern menurut saya.

Bagaimana dengan yang lainnya? Saya merasa tidak ada yang bisa dilihat dari film ini. Film ini seakan tidak memiliki fokus jelas sisi mana yang ingin diangkat dari sang serial killer.

Pertama, jika Ferrands ingin mengangkat perjalanan hidup Bundy sudah jelas ini tidak berhasil. Sebab, di sini Ferrands terlalu fokus pada aksi pembunuhan Bundy. Kita tidak melihat perkembangan seorang Ted Bundy hingga ia bisa menjadi pembunuh berantai. 

Kita tidak diperlihatkan seberapa traumatisnya masa lalu Bundy. Padahal, pengakuan Ibu Bundy yang disematkan dalam film ini cukup kuat untuk penonton bisa lebih memahami karakter Bundy jika saja sutradara mengadegankan scene ini.

Kedua, poin ini yang sebenarnya amat saya sayangkan. Menurut saya, hal paling menarik dari seorang Ted Bundy adalah sosoknya yang menurut banyak cerita sangat karismatik dan cerdas. 

Momen penangkapan hingga masa-masa persidangan, di mana ia berhasil membujuk hakim agar memperbolehkan menjadi pengacara bagi dirinya sendiri merupakan sesuatu yang tidak bisa kita pikirkan. Hingga bagaimana Bundy berhasil memiliki fans hingga kekasih baru, meski saat itu ia telah tertangkap. 

Peristiwa-peristiwa inilah yang menurut saya perlu diceritakan. Kejadian ini yang membuat nama Ted Bundy begitu fenomenal. Namun, sekali lagi, film ini memutuskan untuk meniadakan itu semua dan langsung memotong pada saat-saat ia dihukum mati.

Mungkin saya masih bisa terima jika film ini menyuguhkan unsur-unsur gore yang memperlihatkan pembunuhan keji Bundy terhadap para korbannya. Mengingat fokus film ini ada pada tindak kejahatan Bundy. Film ini seharusnya memberikan kengerian yang setimpal melalui aksi kejar-kejaran dan sejenisnya antara Bundy dan para korban. Jika pembuat filmnya terlalu malas, setidaknya tampilkan saja adegan yang menunjukkan bagaimana para detektif menemukan dan menangkap Bundy.

Namun, semua itu sama sekali tidak ada. Semua aksi pembunuhan dalam film ini terkesan tanggung, kecuali pada aksi pembunuhan terkahir Bundy di asrama Chi Omega. Hal lainnya yang menurut saya menyebalkan dalam film ini adalah peran para detektif yang terlalu melankolis. Kita sama sekali tidak melihat bagaimana para detektif ini memecahkan petunjuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun