Mohon tunggu...
Vindy FatikaNovianti
Vindy FatikaNovianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Flexing: Menarik Garis Tipis antara Personal Brandding dengan Narsisme Disorder

5 Agustus 2024   23:41 Diperbarui: 6 Agustus 2024   09:59 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku flexing

  • Kebutuhan akan Pengakuan
  • Dorongan untuk diakui dan dihargai oleh orang lain adalah motivasi utama di balik flexing. Individu yang merasa kurang diperhatikan cenderung lebih sering memamerkan apa yang mereka miliki.
  • Harga Diri
  • Individu dengan harga diri rendah cenderung lebih sering melakukan flexing sebagai cara untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. Mereka mencari validasi dari orang lain melalui pencapaian materi atau status sosial.
  • Perbandingan Sosial
  • Perbandingan diri dengan orang lain di media sosial atau lingkungan sekitar dapat memicu perasaan iri dan tidak aman. Untuk mengatasi perasaan ini, seseorang mungkin melakukan flexing sebagai bentuk pembenaran diri.
  • Kepribadian
  • Beberapa tipe kepribadian, seperti narsistik atau ekstrovert, cenderung lebih sering melakukan flexing. Mereka menikmati perhatian dan pujian dari orang lain

Dampak psikologis flexing bagi individu dan lingkungan sosial

  • Individu
  • Terlalu fokus pada penampilan dan pengakuan dari orang lain dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan citra tubuh. Selain itu, Flexing dapat mendorong perilaku konsumtif yang tidak sehat dan berdampak negatif pada keuangan pribadi.
  • Lingkungan Sosial
  • Flexing yang berlebihan dapat merusak hubungan sosial karena dapat membuat orang lain merasa iri, tersaingi, atau bahkan terintimidasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun