Aparat keamanan di Papua sudah memastikan bahwa pelaku penembakan pesawat Trigana PK-YRF di Bandara Mulia, Ibukota Puncak Jaya, Papua Hari Minggu(8/4/2012) yang menewaskan seorang jurnalis adalah kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka.Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI M.Erwin Safitri memastikan hal itu kemarin Selasa 10 April 2012.
“Itu ulah OPM. Siapa lagi kalau bukan mereka yang kerap membuat kekacauan di sana, dan ini sudah berulang kali,” kata Pangdam,
Pangdam juga menekankan, OPM bukan sekedar kelompok sipil bersenjata, melainkan kelompok separatis.
http://nasional.vivanews.com/news/read/303279-pangdam--pelaku-penembakan-trigana-air-opm
Sejumlah aksi-aksi bersenjata di wilayah Puncak Jaya
Saya coba mengutip tulisan seorang Kompasianer tentang Kaleidoskop Papua Tahun 2011yang mengulas tentangjumlah gangguan keamanan yang terjadi di Papua selama tahun 2011. Ada 23 kejadian dengan menggunakan senjata api dan jumlah korban tewas tak terhitung secara jelas. Saya pilih beberapa insiden yang TKP-nya di wilayah Puncak Jaya, antara lain :
Tanggal 28 Mei 2011, Sertu Kamaruzaman dari Kopassus ditembak di Distrik Ilu, Puncak Jaya. Kamaruzaman didatangi tiga orang bersenjata yang diduga OPM dan melakukan penyerangan, sehingga mengakibatkan telinga kirinya terluka.
Tanggal 5 Juli 2011, Pratu Kadek Widana dari Yonif 751/BS tertembak saat melakukan patroli di kawasan Puncak Jaya, Papua. Tangan kanan Kadek Widana tertembus peluru.
Akhir bulan Juli, yakni 30 Juli s/d 1 Agustus 2011 terjadi bentrokan berdarah antar pendukung calon Bupati di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, menyebabkan 21 orang tewas.
Dua hari setelah kejadian tragis itu, tepatnya 3 Agustus 2011, sebuah Helikopter milik Kodam XVII/Cenderawasih, diberondong tembakan oleh orang tak dikenal di sekitar Puncak Senyum, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.Pratu Fana S. Haditewas dalam insiden itu.
Tanggal 18 Oktober 2011 seorang tukang ojek bernama Abdul Kholik tewas tertembak OTK diwilayah Puncak Jaya.