Mohon tunggu...
Maulana Yusuf
Maulana Yusuf Mohon Tunggu... Buruh - Kolom Opini

Hanya seorang pelajar yang senantiasa berusaha untuk menjadi terpelajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Membumikan Filsafat Melalui Masjid dan Pengaruhnya Bagi Khazanah Keilmuan

10 Juli 2019   02:15 Diperbarui: 10 Juli 2019   13:18 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak sekali ilmuwan-ilmuwan yang memberikan sumbangsihnya dalam filsafat. Seperti misalnya Plato, Aristoteles, Rene Descartes, Immanuel Kant, Hegel, Karl Marx, Sartre, Albert Camus, Friedrich Nietzsche, dan masih banyak lagi. Mereka semua memiliki pandangan masing-masing dalam hal pemikiran. Dalam dunia Islam kita juga mengenal beberapa tokoh seperti Al Ghazali, Ibnu Rusyd, Al Kindi, Ar-Razi. 

Mereka yang berusaha menemukan sintesis antara filsafat dan ajaran Islam. Hegel yang mengenalkan konsep dialektika dalam pemikiran yaitu yang berawal dari tesis kemudian anti-tesis dan terakhir yaitu upaya untuk menarik kesimpulan yang disebut dengan sintesis. 

Ia memandang bahwasanya ilmu pengetahuan itu lahir dari proses dialektika yang terus menerus sehingga selalu terjadi pembaruan dalam pengetahuan. Hal ini merupakan konsep yang bermanfaat bagi kita dalam menelaah sesuatu sehingga terdapat pertentangan dari perbedaan yang pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan akhir.

Namun terlepas dari itu semua, masyarakat kebanyakan masih enggan untuk mempelajari filsafat. Dikarenakan hal seperti merasa bahwa filsafat itu adalah hal yang sulit untuk dipelajari karena penuh istilah yang rumit dan terkesan 'mengawang' sehingga sulit untuk dipahami. 

Selain itu, metode pembelajaran yang telah dilakukan kebanyakan membosankan sehingga ilmu tidak tersampaikan dengan baik. Sehingga diperlukan usaha untuk lebih membumikan filsafat kepada masyarakat agar lebih mudah dipahami dan dikemas dalam metode yang mudah dan menarik.

Dalam hal membumikan filsafat, kita dapat melihat upaya yang dilakukan oleh pengurus Masjid Jenderal Sudirman di Jogjakarta yang mengadakan kegiatan rutin yaitu 'Ngaji Filsafat' setiap Rabu malam. Kegiatan ngaji filsafat ini diisi oleh salah satu dosen IAIN Jogjakarta yaitu Bapak Fahruddin Faiz. Hal ini merupakan kegiatan positif dalam rangka berbagi pengetahuan dan mengenalkan bahwasanya ternyata filsafat itu mudah dan dapat dipahami dengan seksama. 

Metode yang digunakan yaitu pemaparan sederhana oleh Pak Faiz selama kurang lebih 2 jam. Masyarakat dapat menyimak dengan santai sekaligus menikmati kopi atau teh yang disediakan oleh pengurus masjid. Masyarakat sangat antusias menghadiri ngaji filsafat ini. Terbukti dengan selalu penuhnya ruangan masjid setiap acara dan juga sampai saat ini sudah terlaksana sebanyak ratusan materi yang dibahas ketika ngaji filsafat. 

Gaya penyampaian yang sederhana, suasana yang nyaman, serta metode yang asik sehingga mudah dipahami adalah kunci dari besarnya antusias masyarakat dalam mengikuti kegiatan ngaji filsafat ini. Dengan adanya hal tersebut, minat masyarakat untuk senantiasa belajar filsafat dan 

mendalami ilmu pengetahuan terus meningkat sehingga berdampak positif bagi pemikiran yang berkembang di masyarakat.

Ngaji filsafat merupakan salah satu contoh bahwasanya masjid adalah pusat keilmuan Islam. Pemanfaatan masjid dapat lebih produktif dan progresif membahas berbagai ranah keilmuan seperti filsafat, ilmu sains, dan sebagainya. Sehingga masjid kelak akan menjadi awal bangkitnya para pemikir-pemikir Islam yang cerdas, kritis, berwawasan luas, dan maju. 

Mengingat bahwasanya ilmuwan-ilmuwan besar Islam merupakan sosok yang cerdas sehingga dapat mengatasi berbagai persoalan sehingga Islam menjadi besar dan dikenal karena keilmuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun