3. Hubungan Dengan Saudara kandung
Hal ini terjadi pada anak usia 7 dan 9 tahun. Hubungan saudara kandung dapat menjadi laboratorium untuk revolusi konflik. Saudara kandung termotivasi untuk baikan kembali setelah bertengkar.
Saudara kandung akan memengaruhi satu sama lain, tidak hanya secara langsung melalui interaksi tapi juga, secara tidak langsung. Yakni melalui dampak hubugan mereka masing-masing dengan orang tua.
C. ANAK DALAM KELOMPOK SEBAYA
Dimasa pertengahan anak, teman sebaya menjadi identitasnya. Anak-anak bermain bersama serta sering kali terdiri dari ras atau etnis serta kondisi sosial yang sama.
1. Dampak Positif Dan Negatif Dengan Teman Sebaya
Mereka mengembangkan ketrampilan yang diperlukan dalam hubungan sosial dan intimasi. Serta memupuk rasa memiliki. Mereka termotivasi untuk saling mencapai dan memperoleh identitasnya. Mereka belajar kepemimpinan dan ketrampilan berkomunikasi, bekerja sama, beragam peranan dan aturan.
Disisi negatifnya, kelompok sebaya bisa jadi memperkuat prasangka, sikap kuran baik terhadap kelompok diluar dirinya. Prasangka dan diskriminasi dapat mengahancurkan. Kelompok juga dapat menumbuhkan kecenderungan antisoasial.
2. Popularitas
Sangat penting dalam masa pertengahan anak. Popularitas dapat diukur dengan menggunakan dua cara dan hasilnya dapat berbeda. Peneliti mengukur popularitas sosiometrik dengan bertanya pada anak-anak teman sebaya yang mana paling mereka sukai atau tidak. Berikut ini status kelompok sebaya yaitu populer, diabaikan, diterima, kontroversial serta rata-rata.
3. Persahabatan