A. PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan fisik bayi berlangsung sangat ekstensif. Umumnya ahli psikologi perkembangan membatasi periode mada bayi dalam 2 tahun pertama dari periode pascanatal. Masa bayi ini disebut dengan periode vital, karena kondisi fisik dan psikologis bayi merupakan fondasi yang kokoh bagi perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya.
Pada saat lahir, bayi memiliki kepala yang sangat besar dibandingkan dengan bagian tubuh lain.tubuhnya terus menerus bergerak kekiri dan kekanan dan seringkali tidak dapat dikendalikan. Mereka juga memiliki refleks yang didominasi oleh gerakan-gerakan yang terus berkembang. Dalam rentang waktu 12 bulan, bayi dapat duduk, berdiri, membungkuk, memanjat, dan bahkan berjalan. Kemudian tahun kedu, pertumbuhan fisiknya melambat, akan tetapii pada kegiatan-kegiatan seperti berlari dan memanjat pertumbuhannya justru berlangsung cepat. Berikut ini adalah perubaha-perubahan dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik selama masa bayi.
1. Tinggi dan Berat Badan
Pada saat dilahirkan pnjang bayi rata-rata adalah 20 inci atau 50 cm dengan berat 3,4 kg. Dibandingkan dengan ukuran tubuh orang dewaa, panjang bayi lebih dekat daripada beratnya: panjang bayi yang 50 cm menunjukkan lebih dari satu perempat tinggi orang dewasa, sedangkan 3,4 kg beratnya menunjukkan hanya sebagian kecil dari berat badan orang dewasa (Seifert & Hoffnung, 1994).
Setelah kelahiran bayi, pertumbuhan bayi pun menyesuaikan dengan kegiatan makan melalui cara menghisap, menelan, dan mencerna, fisiknya akan bertumbuh dengan cepat. Berat badan si bayi pun akan bertambah, selama bulan-bulan pertama berat badan bayi naik sekitar 5-6 ons per minggu. Pada usia 4 bulan berat badan mereka akan naik dua kali.
Pada tahun kedua kehidupannya, rata-rata pertumbuhan bayi mengalami perlambatan. Pada usia ini berat bayi mencapai sekitar 13-16 kg dengan tinggi 32-35 inci (Santrock, 1995).
2. Perkembangan Refleks
Refleks adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkoordinir sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta memberi respons penyesuaian diri terhadap lingkungannya. Pada masa tiga tahun pertama bayi di sepanjang bulan pertama kehidupannya, kebanyakan refleks menghilang atau menyatukan dengan gerakan yang relatif sengaja atau penuh arti. Hal ini termasuk menunjukkan skill atau ketrampilan si bayi dalam kemampuannya. Sehingga refleks dan skill ini juga disebut dengan kemampuan motorik pada bayi.
Seifert & Hpffnung (1994), menyebutkan ada 12 gerak refleks yang dimiliki oleh anak yang baru lahir. Seperti pada gambar tabel 1.1.
Secara garis besarnya duabelas refleks tersebut dibagi dua yaitu
a. Refleks Survival yaitu refleks yang secara nyata berguna untuk memenuhi kebutuhan fisik bayi, terutama pada penyesuaian diri dengan lingkungan barunya.
b. Refleks Primitif yaitu refleks yang tidak secara nyata berguna bagi pemenuhan kebutuhan fisik, walaupun ia mungkin merupakan tingkah laku refleks yang terpenting pada tahap awal evolusi manusia yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Diantara refleks-refleks yang muncul padamasa bayi itu ialah :
- Refleks Menghisap Dan Mencari
- Refleks Moro (Moro Reflex)
- Refleks Menggenggam (Grasping Reflex)
3. Rangkaian Tingkah Laku dan Keadaan Bayi
Perkembangan refleks dan fungsi motorik pada bayi kemudian memunculkan serangkaian tingkah laku yang lebih kompleks. Dengan tingkah laku yang lebih kompleks tersebut telah memungkinkan bayi sebagai makhluk biologis dapat bertahan hidup.
Menurut Leaner &Hultsch (1983), tingkah laku tersebut meliputi :
a. Pola tidur dan bangun
Salah satu fungsi otak adalah mengontrol keadaan tidur dan bangun. Sehingga, otak mengatur jumlah rangsangan yang diterima bayi, baik secara internal maupun eksternal. Tidur secara teratur pada bayi bertujuan untuk:
- Membantu bayi mencegah rangsangan eksternal sehingga memberikan keselamatan pada fisiknya untuk beristirahat
- Meningkatkan rangsangan internal sehingga mendorong perkembangan otak bayi yang sehat
Ciri utama dari tingkah laku ini untuk
- Neonatal : 80% waktu dihabiskan untuk tidur, bayi yang baru lahir lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur yakni rata-rata selama 16-17 jam sehari. Pada usia kira-kira 1 bulan umumnya tidur lebih lama pada malam hari dan mendekati usia 4 bulan pola tidurnya mendekati pola tidur orang dewasa yakni menghabiskan waktu tidur terlama mereka pada malam hari dan masa bangun terlama mereka pada siang hari.
*6-7 bulan : Tidur sepanjang malam tanpa bangun. Rata-rata hanya 13-14 jam per hari
*12 bulan : 50% waktu dihabiskan untuk tidur
*24 bulan : hanya 11-12 jam per hari (Seifert & Huffnung, 1994; Santrock, 1995).
b. Tingkah laku toileting
Buang air yang terkendali dan terlatih merupakan suatu bentuk ketrampilan fisik dan motorik yang harus dicapai oleh bayi. Kemampuan untuk mengendalikan buang air ini sangat tergantung pada kematangan otot dan motivasi yang dimiliki oleh mereka. (Hurlock, 1980)
c. Tingkah laku makan dan minum
Perkembangan fisik bayi tergantung pada makanan baik selama 2 tahun pertama. Tiap hari selama 3 bulan lebih idealnya harus menerima lebih dari 2 ons cairan 0,5 kg berat badan, sedangkan pada anak usia 8 tahun lebih banyak memerlukan sekitar sepertiga jumlah ini (MCLaren, 1991). Bagi bayi usia 4-6 bulan pertama, ASI atu susu formula lain merupakan sumber energi yang utama. Setelah usia 6 bulan, secara berangsur-angsur bayi dapat diperkenalkan dengan makanan padat seperti beras, gandum, atau buah yang disaring. Ketika bayi sudah dapat bersikap toleran terhadap makanan baru ini, orang tua dapat memperkenalkan beberapa makanan lai yang diperlukan untuk lebh mematangkan sistem pencernaan, seperti daging yang disaring dan telur.
B. PERKEMBANGAN KETRAMPILAN MOTORIK
Ketrampilan motorik adalah gerakan-gerakan tubuh atau bagian-bagian tubuh yang disengaja, otomatis, cepat dan akurat. Gerakan-gerakan ini merupakan rangkaian koordinasi dari beratus-ratus otot yang rumit. Ketrampilan motorik ini dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Ketrampilan motorik kasar
yaitu ketrampilan otot-otot besar lengan, kaki, dan batang tubuh, seperti berjalan, melompat. Sebelum tingkah laku refleks menghilang, bayi sudah dapat melakukan beberapa gerakan tubuh yang lebih terkendali dan disengaja. Perkembangan motorik kasar selama masa bayi dapat dilihat pada gambar tabel 1.2.
2. Ketrampilan motorik halus
yaitu meliputi otot-otot kecil yang ada di seluruh tubuh, seperti menyentuh dan memegang. Sebagaimana telah disinggung diatas bahwa bayi yang baru lahir dengan serta merta akan meraih dan menggenggam objek-objek yang ada disekitarnya. Tetapi seperti yang kita ketahui sering gagal dalam menggenggam objek-objek tersebut. Ketrampilan tersebut mulai muncul pada usia 4-5 bulanan dan selama 2 tahun letrampilan bayi tersebut akan semkain baik. Misalnya pada mulanya bayi hanya memperlihatkan gerakan yang sederhana pada bahu dan siku, tetapi kemudian memperlihatkan gerakan pada pegelangna tangan, memutar tangan dan kebanyakan bayi sudah dapat membalik satu persatu halaman-halaman dalam sebuah buku gambar yang besar.
ciri-ciri motorik, yang pada umumnya melalui empat tahap.Yaitu:
a. Gerakan-gerakannya tidak disadari
Tidak disengaja, dan tanpa arah. Misalnya anak menggerak-gerakkan kaki dan tangannya, memasukkan tangan ke mulut, mengedipkan yang tidak di sebabkan oleh adanya rangsang dari luar.
b. Gerakan-gerakan anak itu tidak khas
Artinya gerakan yang timbul, yang disebabkan oleh perangsang tidak sesuai dengan rangsangannya. Misalnya bila si anak diletakkan di tangannya sesuatu benda, maka benda itu dipegangnya tidak sesuai dengan kegunaan benda tersebut.
c. Gerakan-gerakan anak itu dilakukan dengan masal.
Artinya hampir seluruh tubuhnya ikut bergerak untuk mereaksi perangsang yang datang dari luar. Misalnya, bila kepadanya diberikan sebuah bola, maka bola itu diterima dengan kedua tangan dan kedua kakinya sekaligus.
d. Gerakan-gerakan anak itu disertai gerakan-gerakan lain, yang sebenarnya tidak di perlukan.
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Mar'at, Samsunuwiyati. Cetakan ke-8, 2013. Psikologi Perkembangan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
LN, Syamsu Yusuf. 2006. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Fajar Interpratama Offsite.
Marotz, Lynn R.2010. Profil Perkembangan Anak. Jakarta: PT Indeks.
Papalia, Diane E. Edisi 12-Buku 1, 2014. Experience Human Development. Jakarta: Salemba Humanika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H