Mohon tunggu...
Vivi Wulandari
Vivi Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bahasa dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Manajemen Stres

3 Juni 2024   07:21 Diperbarui: 3 Juni 2024   07:52 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Manajemen Stres
Oleh
Vivi  Wulandari
Vera Sardila
Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Abstrak:Jumlah individu yang mengalami stres semakin hari semakin bertambah. Stres adalah suatu keadaan yang terjadi pada diri individu yang mengakibatkan individu mengalami gangguan perasaan dalam dirinya yang berpengaruh dalam kehidupannya. Tujuan penyusunan artikel ini adalah menggambarkan tentang stres, gejala stres, dan jenis  jenis stres.. Beberapa cara bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya stres berlanjut, semua tergantung pada masing  masing individu yang menjalannya.
Kata Kunci: Stres, Dampak Stres, Manajeman Stres
Pendahuluan:
Stres adalah adalah fakta kehidupan. Setiap orang pasti akan mengalaminya. Apabila ada orang yang mengaku tidak pernah mengalami stres, maka hampir bisa dipastikan dia tidak memiliki kepedulian terhadap diri, lingkungan, orang lain dan keadaan di sekitarnya. Ketika seseorang mencari jalan keluar untuk mengatasi stres, mereka sering berurusan dengan keadaan, situasi, dan sumber stres dalam kehidupan yang membuat mereka merasa kewalahan secara emosional dan fisik. 

Banyak orang merasa bahwa mereka memiliki sangat sedikit sumber daya atau keterampilan untuk menangani stress tingkat tinggi yang mereka alami. Penganut keyakinan ini berpendapat bahwa manfaat pengurangan stres dan teknik relaksasi dapat menjadi cara terbaik setelah mereka mempraktekkan secara teratur selama jangka waktu tertentu.

Pembahasan:
Stres adalah respons fisiologis dan psikologis terhadap tekanan atau tuntutan yang melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasi atau menyesuaikan diri. Secara umum, stres dapat diartikan sebagai reaksi tubuh terhadap situasi yang dianggap sebagai ancaman, baik itu nyata maupun imajinasi. Asmarani dkk(2024:1)

Gejala gejala stres:
* Dada terasa sesak
* Merasa sulit bernapas
* Sering mengalami sakit kepala atau sakit perut
* Susah tidur-bisa berupa sulit untuk tidur, atau berjalan-jalan pada tengah malam dan tidak bisa tidur lagi
* Selalu diliputi pikiran-pikiran negatif
* Kehilangan nafsu makan
* Sering menggigiti kuku tangan atau bagian tubuh yang lain.
* Suasana hati berubah-ubah
* Merasa gelisah dan panik
* Sulit konsentrasi.
morgan(2014:19)

Jenis- jenis stress:
1. Stres Akut
Stres akut adalah respons singkat terhadap suatu peristiwa atau tuntutan yang mendesak. Ini bisa berupa situasi kecelakaan, konflik mendadak, atau tuntutan pekerjaan yang mendesak. Meskipun sifatnya sementara, stres akut dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan individu.

2. Stres Kronis
Stres kronis terjadi dalam jangka waktu yang lebih panjang dan terus-menerus. Hal ini dapat disebabkan oleh masalah pekerjaan yang berkelanjutan, konflik hubungan yang tidak terselesaikan, atau masalah kesehatan kronis. Stres kronis dapat memberikan tekanan yang berkepanjangan dan memiliki dampak yang lebih serius terhadap kesehatan keseluruhan. secara

3. Stres Fisik dan Mental
Stres dapat bersifat fisik, misalnya terkait dengan kondisi kesehatan atau tekanan fisik, dan juga bersifat mental, terkait dengan tekanan pikiran dan emosional. Keduanya dapat saling memengaruhi dan menyebabkan dampak yang kompleks pada kesejahteraan seseorang.
Dampak stres pada Kesehatan:

a. Fisik
Stres dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik, seperti peningkatan tekanan darah, gangguan tidur, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan masalah pencernaan. Jika tidak diatasi, stres kronis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan masalah kesehatan fisik lainnya.

b. Mental
Dampak stres pada kesehatan mental melibatkan peningkatan risiko gangguan kejiwaan, seperti kecemasan dan depresi. Stres juga dapat mempengaruhi kognisi, konsentrasi, dan kemampuan pengambilan keputusan.

C. Emosional
Stres dapat memicu reaksi emosional yang intens, seperti marah, frustrasi, atau perasaan putus asa. Dalam jangka panjang, stres dapat merusak keseimbangan emosional dan memengaruhi hubungan interpersonal.  Asmarani dkk(2024:3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun