Mohon tunggu...
Vivi Tirta Wijaya
Vivi Tirta Wijaya Mohon Tunggu... Hoteliers - Mahasiswa

Salah satu penerima Beasiswa 50% STP Trisakti tahun 2016, prodi D4 Perhotelan - Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Cara Mengelola Keuangan Agar Tidak Terlilit Utang

7 Agustus 2020   15:31 Diperbarui: 7 Agustus 2020   15:50 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa asset terpenting dalam hidup kita? Mobil, motor, rumah? Ya, itu tidak salah. Namun, ada yang lebih penting lagi yang kadang sebagian orang tidak menyadarinya, yaitu diri kita sendiri, si pencari nafkah. Jika kamu meng-asuransikan mobil, motor, rumah, namun tidak meng-asuransikan diri kamu sendiri, apa yang akan tersisa jika sewaktu-waktu kamu tertimpa resiko dan harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit sehingga kamu harus menjual mobil, motor, rumah, bahkan menguras tabungan kamu sendiri? Tidak ada yang tersisa. Harta kamu pun akan terkuras perlahan-lahan.

Jadi, sangat penting untuk mem-proteksikan diri kamu sendiri. Saat ini, sudah banyak asuransi unit link, yaitu asuransi yang meng-kombinasikan asuransi kesehatan dengan investasi. Kembali ke persentase, 20% dari Rp 5,000,000 adalah Rp 1,000,000. Tidak ada salahnya meng-investasikan uang Rp 1,000,000 setiap bulan untuk meminimalisir resiko besar yang akan kita terima di kemudian hari.

Dengan Rp 1,000,000 setiap bulannya yang kamu sisihkan, jika kamu masih berusia di bawah 30 tahun, kamu berhak menempat kamar kelas 1 jika sewaktu-waktu kamu terkena resiko dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Kamu juga akan dibebaskan dari premi bulanan jika nantinya kamu di diagnosa salah satu dari 38 penyakit kritis sampai kamu berusia 65 tahun.

Premi dibebaskan bukan berarti proteksi tidak berjalan. Proteksi tetap berjalan sampai umur 99 tahun loh. Setelah umur 65 tahun, premi akan tetap ditagihkan seperti biasanya. Di umur 65 tahun, pastinya kamu sudah mempunyai anak dan cucu yang bisa kamu andalkan. Pertanyaannya, apakah kamu rela meng-investasikan 20% dari gaji yang kamu terima untuk melindungi aset di masa depan?

Lanjut ke poin berikutnya. Cicilan. Sebagian besar dari kita mempunyai beban cicilan. Perhitungkanlah baik-baik sebelum mengambil cicilan. Jika gaji yang kamu dapatkan di angka Rp 5,000,000/bulan, maka beban untuk cicilan yang dikeluarkan setiap bulan adalah sebesar Rp 1,500,000. Jangan sampai kamu mengambil banyak cicilan di waktu yang hampir bersamaan tanpa memperhitungkan beban cicilan yang harus kamu bayar setiap bulannya. Hal itu bisa menjadi boomerang untuk kamu. Jika kamu tidak mengambil cicilan apa pun, kamu bisa alokasikan uang tersebut untuk tabungan masa depan.

Poin terakhir adalah kebutuhan sehari-hari. Dengan perhitungan 40% dari gaji Rp 5,000,000, kamu dapat menggunakan Rp 2,000,000 untuk kebutuhan kamu sehari-hari, seperti membeli kebutuhan makan dan minum, kebutuhan transportasi, dan kebutuhan lainnya yang memang diperlukan. Ingat, kebutuhan tidak sama dengan keinginan. Jika kamu menyamakannya, pendapatan sebesar apapun akan habis untuk memenuhi keinginanmu.

Besarnya pengeluaran pasti mengikuti besarnya pemasukan. Di saat kita tidak mempunyai patokan dalam mengelola keuangan, bisa-bisa uang yang kita hasilkan setiap bulannya habis tanpa kita sadari. Jika hal itu terjadi, otomatis kita tidak mempunyai uang simpanan dan harus meminjam. Minimalisir-lah resiko untuk meminjam uang untuk terhindar dari berbagai macam utang dan niscaya hidup kamu pun akan tenang.

Salam Sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun