“Ya, mungkin saja kita, Kak. Lalu, kesimpulannya apa, Kak?”
“Hmmm, kamu punya terjemahan ga?”
“Punya, Kak. Buat apa?”
“Coba lihat QS. Al-Mulk ayat 1-2. Lalu bacakan.”
“Maha suci Allah, yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.”
“Jadi, sebenarnya terpilih atau tidak. Menang atau kalah. Keduanya adalah ujian. Karena ujian adalah apa-apa yang kita miliki. Kita punya pasangan, itu ujian. Kita gunakan untuk apa pasangan kita? Untuk pamer atau untuk membentuk keluarga yang Rabbani? Dan yang tidak punya pasangan juga ujian. Sanggupkah ia melewati kesendiriannya dengan bersabar dan menahan diri dari perkara yang diharamkan Allah atas dirinya seperti menjauhi zina dan maksiat. Atau masih banyak contoh lainnya.”
“Ohh, begitu. Aku mengerti sekarang. Tapi kenapa di antara banyak contohnya, kakak mengambil contoh jomblo?”
“Ya, karena kita memang harus mengambil hikmah dari hal yang paling dekat...”
“Dekat? Oh..maksud kakak, dekat dengan kakak begitu ya? Hahaa...”
“Kamu kok menertawakan aku, Dek???” -_-