Mohon tunggu...
Silvi Novitasari
Silvi Novitasari Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Lepas

Penyuka kamu, buku, senja, dan keindahan. Sempat jadi orang yang ansos, tapi akhirnya jadi orang sosial lewat tulisan. Bahkan menjadi sarjana sosial :D

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Distorsi Akal dari Kekuatan Imajinasi Cerpen "Sepotong Senja untuk Pacarku" Karya Seno Gumira Ajidarma

19 November 2016   10:02 Diperbarui: 4 April 2017   18:14 6774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekali lagi, saya dibuat bertanya-tanya dengan makna senja yang  sebenarnya dari cerpen ini. Di satu sisi saya berpikir apakah senja itu adalah kerinduan tokoh aku pada Alina, kekasihnya? Atau senja adalah suatu barang yang sangat indah? Yang membuat tokoh aku bisa memotongnya lalu dimasukkanlah ke dalam saku.

Lalu perhatikan lagi kutipan ini;

………….

Sambil duduk di tepi pantai aku berpikir-pikir, untuk apakah semua ini kalau tidak ada yang menyaksikannya? Setelah berjalan ke sana ke mari aku tahu kalau dunia dalam gorong-gorong ini kosong melompong. Tak ada manusia, tak ada tikus, apalagi dinosaurus. Hanya burung yang terkepak, tapi ia sepertinya bukan burung yang bertelur dan membuat sarang. Ia hanya burung yang dihadirkan sebagai ilustrasi senja. Ia hanya burung berkepak dan berkepak terus di sana. Aku tak habis pikir Alina, alam seperti ini dibuat untuk apa? Untuk apa senja yang bisa membuat seseorang ingin jatuh cinta itu jika tak ada seekor dinosaurus pun menikmatinya? Sementara di atas sana orang-orang ribut kehilangan senja….

Jadi, begitulah Alina, kuambil juga senja itu. Kukerat dengan pisau Swiss yang selalu kubawa, pada empat sisinya, sehingga pada cakrawala itu terbentuk lubang sebesar kartu pos. Dengan dua senja di saku kiri dan kanan aku melangkah pulang. Bumi berhenti beredar di belakangku, menjadi kegelapan yang basah dan bacin. Aku mendaki tangga kembali menuju gorong-gorong bumiku yang terkasih.

……….

Coba pikirkan! Apakah mungkin dalam gorong-gorong ada alam lain lengkap dengan senja yang begitu indah? Sungguh, Seno sangat pandai bermain imajinasi juga pandai dalam membuat pembaca ikut berfantasi. Bahkan lebih dari itu, Seno sangat apik memainkan senja. Hingga tidak bisa dengan waktu yang sedikit pembaca mampu menyimpulkan apa makna senja yang sebenarnya untuk pembuat cerpen.

Akhirnya, saya masih terus menimbang sambil memutar pikiran tentang senja dalam cerpen “Sepotong Senja untuk Pacarku” karya Seno Gumira ini. Sungguh, senja ini sangat mendistorsi akal. Membuat akal tidak mampu untuk memahaminya. Hanya sebuah imajinasi yang dapat meraih ketidak-masukakalan tentang senja itu. Saya sangat terpesona dengan kalimat-kalimat yang terangkai secara rapi dalam cerpen itu.

Hingga akhirnya saya menarik sebuah  poin penting dari cerpen absurd  namun begitu unik ini. “Sepotong Senja untuk Pacarku”, membuat akal berkutat dengan kegemparan. Membuat akal terguncang oleh ke-absurd-an. Walau sampai saat ini saya masih memikirkan tentang makna sesungguhnya dari senja yang dimaksud dalam cerpen karya Seno ini, namun, dapat saya tarik sebuah kesimpulan bahwa cerpen tersebut merupakan cerpen yang sangat imajinatif.

Seno benar-benar membuktikan bahwa tidak ada yang salah dengan imajinasi. Dan memberi pembuktian bahwa imajinasi adalah hal terhebat yang bisa menembus segalanya. Bahkan, akal pun terbelakangi oleh sebuah imajinasi.

Imajinasi membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Membuat angan terasa nyata. Membuat hal yang tidak bisa dilakukan menjadi sangat bisa dilakukan. Tentunya, cerpen Sepotong Senja untuk Pacarkuadalah salah satu wujud dari imajinasi yang hebat. Seno mampu membuat imajinasi yang begitu indah dengan senjanya dalam kata-kata, hingga membuat pembaca ikut berfantasi. Bahkan hasil dari imajinasi Seno, hasil dari kekuatan imajinasi Seno, mampu mendistorsi akal. Membuat akal terhenti untuk bergerak. Dan membuat imajinasi melejit di atas cakrawala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun