Tidak sampai di situ, Setiawan bersama timnya direkomendasikan menjadi salah satu dari 5 tim agar bisa mem-presentasi-kan inovasinya di depan khalayak. Baginya, ada kesulitan yang menghadang ketika ia melakukan presentasi. Alasannya adalah karena inovasi tersebut masih berbentuk ide, sehingga ia harus cermat dalam memilih setiap kata dan kalimat agar apa yang ia maksudkan dapat tercerna dengan sempurna oleh khalayak. Meskipun terasa sulit, namun ada kebanggaan yang menyertai ruang jiwanya.
Dirasakannya waktu sangat cepat berlalu. Hingga mau tidak mau, ia harus dihadapkan oleh degupan detak jantung yang berdebar sangat kencang ketika penghujung acara berisi pengumuman-pengumuman berlangsung. Ia tak mampu berkata, degupan jantung yang berdetak kencang pun sebenarnya  telah mewakili apa yang dirasakannya.
Saat suatu kalimat terucap oleh pembawa acara, degupan jantungnya terasa berhenti. Ia terkesiap oleh suara tepukan tangan dan ucapan syukur teman timnya. Ia mengerutkan kening, kepenasarannya terjawab, do’anya terkabul, harapannya terpenuhi. Setiawan Nur Ikhsan, tak disangka bahwa ia bersama anggota timnya menjadi pemenang juara 1 untuk kategori kit robotics lego.
Kebahagiaan dan ketegangan tidak jua sampai di situ, ia diharuskan menjadi perwakilan timnya untuk mengikuti salah satu panitia. Dengan rasa bangga dan bahagia yang telah menyeruak, dengan usil ia berpikir akan mendapat hadiah tambahan.
Namun, wow, lebih dari itu. Seketika kebingungan mendecak dengan kuat dalam dirinya.
‘’Ada apa ini? Penghargaan tambahan kah? Atau apa?’’ Ia bertanya-tanya dalam hati ketika di pandangannya tersebar banyak orang yang sudah siap menghadang. Pikiran hadiah tambahan sudah terjerembab jauh ke dasar jurang lalu menghilang. ‘’Tidak, ini bukan acara pemberian hadiah tambahan. Mungkin ini semacam sidang.’’ Ia berceloteh dalam benaknya. Hingga sekelumit pertanyaan membuat kebingungan dirinya bertambah.
Sampai, ‘’Silahkan, ada yang mau ditanyakan?’’ Terdengar suara MC dengan microphone-nya yang mempersilahkan orang-orang tadi untuk bertanya.
Wartawan. Ya, orang-orang yang mengelilingi remaja laki-laki itu adalah para wartawan yang siap menyerangnya dengan tubian pertanyaan. Sungguh, segalanya di luar ekspektasi dari remaja laki-laki itu.
Lalu, apa yang didapat dari pengalaman remaja itu? Bukan soal kemenangan atau kebahagiaan, bahkan bukan pula soal kebanggaan yang didapat karena ia mampu menjadi sang juara. Namun, adalah sikap kebijaksanaannya dan keikhlasannya.  Di bulan Ramadhan yang penuh berkah, ia mendapatkan berkah yang luar biasa. Ia menemukan sebuah perwujudan dari maha dahsyatnya kekuatan do’a dengan kunci sabar.
Dan yang lebih penting dari itu adalah, ketika sepulang mengikuti kegiatan tersebut, ia dirampungkan oleh berbagai macam hal. Dari mulai ilmu, pengalaman luar biasa, penghargaan, kebahagiaan, rasa bangga, hingga hadiah dan bingkisan-bingkisan kecil.
Dengan perasaan yang masih tak menyangka dan tentu bahagia, ia mendapati seorang penyapu jalanan yang sedang terduduk sambil termenung. Hari sudah hampir larut menjelang waktu maghrib, sementara dilihatnya penyapu itu hanya menggenggam setengah botol minuman berisi air mineral untuk persediannya berbuka puasa.