Mohon tunggu...
Vivi Nurwida
Vivi Nurwida Mohon Tunggu... Lainnya - Mom of 4, mompreneur, penulis, pengemban dakwah yang semoga Allah ridai setiap langkahnya.

Menulis untuk menggambarkan sempurnanya Islam

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sekularisme Biang Kerok Problematik Kompleks Pergaulan

16 Januari 2025   18:46 Diperbarui: 16 Januari 2025   18:54 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara juga menerapkan sistem pergaulan Islam. Di antara ketentuan Islam dalam menjaga pergaulan adalah: 1. Menutup aurat sesuai syariat; 2. Larangan berzina, berkhalwat (berduaan dengan nonmahrom) dan ikhtilat (campur baur antara laki-laki dan perempuan tanpa alasan syar'i); 3. Larangan mengeksploitasi perempuan; 4. Larangan perempuan melakukan safar lebih dari 24 jam tanpa disertai mahram, dll.

Negara juga harus menghilangkan setiap hal yang merusak keimanan setiap individu Muslim, seperti gim, tayangan, konten, kampanye dan sejenisnya yang mengandung pornografi dan pornoaksi, penyeru kemaksiatan, film yang berbau liberal sekuler, dan sebagainya. Dengan kekuasaan dan kebijakannya, negara mampu menutup semua akses yang menjerumuskan warga negara pada kemaksiatan.

Setiap perilaku yang melanggar hukum syarak harus diberi sanksi yang tegas sesuai hukum Islam berdasarkan jenis dan kadar kejahatannya. Hal ini akan memberi efek jera dan mencegah perbuatan serupa terulang kembali. Sumber hukum yang digunakan untuk memutuskan sebuah perkara bersumber dari wahyu Illahi, yaitu Al Qur'an dan Sunah Rasulullah Saw., sedangkan tolak ukur perbuatan adalah perintah dan larangan, halal dan haram.

Dengan penerapan Islam secara kafah, negara telah melakukan perlindungan berlapis untuk memutus problematik kompleks pergaulan. Negara yang menerapkan Islam kafah akan menjadi garda terdepan untuk melindungi warganya dari paparan virus sekularisme.

Wallahu a'lam bisshowab 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun