Buah Penerapan Sistem Kapitalisme
Tidak dimungkiri berbagai bencana yang menimpa berbagai wilayah adalah akibat rusaknya lingkungan, semisal banjir dan longsor. Namun, mirisnya hal ini dianggap terjadi hanya karena masyarakat suka membuang sampah sembarangan, atau terjadinya perubahan iklim.
Padahal, sebenarnya ada masalah besar yang seharusnya menjadi perhatian, namun luput. Misalnya, masalah industrialisasi yang tidak dibarengi dengan pengolahan limbah yang benar, dapat mengakibatkan tercemarnya sungai-sungai. Bahkan pemukiman yang dibangun oleh sejumlah oligarki tak jarang justru membuat air hujan tidak dapat meresap ke tanah dengan baik.
Begitu juga dengan deforestasi yang nyatanya justru mengakibatkan bencana. Semua ini sejatinya merupakan akibat penerapan kebijakan kapitalistik yang diterapkan di negeri ini.
Kerusakan alam yang terjadi rupanya bukan hanya semata-mata karena kesalahan individu, ternyata lebih dari itu penerapan sistem kehidupan yang salah lah yang menjadi akar masalah bencana sering terjadi.
Penerapan sistem kapitalisme, menjadikan segala cara ditempuh untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya materi tanpa peduli halal dan haram, bahkan sampai mengorbankan alam dan masyarakat. Para pemilik modal besar dengan mudah mendapatkan izin untuk mengeksploitasi kekayaan alam.
Sudah semestinya penyelesaian kerusakan alam tidak berfokus pada solusi individu saja, seperti membuang sampah pada tempatnya. Lebih dari itu, dibutuhkan sistem terbaik yang harus diemban negara untuk membuat kebijakan pengelolaan alam dengan seimbang.
Cara Islam Mengatasi Bencana
Negara yang menerapkan ideologi Islam adalah negara yang terdepan dalam teknologi penanganan musibah. Meskipun kita tahu, terjadinya musibah tidak dapat dipastikan oleh manusia, sebab merupakan kehendak Allah. Namun, ada ranah ikhtiar yang semestinya diusahakan agar tidak menimbulkan dampak yang besar, atau jatuhnya banyak korban.
Negara akan senantiasa berusaha menjadi garda terdepan dalam melayani masyarakat, baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit. Hal ini disandarkan pada sabda Rasulullah saw.:"Imam atas manusia adalah pengurus rakyat dan dia dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya" (HR al-Bukhari).
Pada masanya dahulu negara Islam yang menerapkan Islam secara kafah, khalifah sebagai kepala negara bertindak tegas dalam kegiatan mitigasi bencana dalam hal pembangunan infrastruktur. Khalifah menunjuk para ahli untuk menetapkan standar bangunan, dimulai dari material terbaik untuk membangun suatu bangunan, agar ketika terjadi bencana, semisal digoncang oleh gempa akan tetap stabil, kalaupun ada kerusakan, tidak begitu signifikan.