Fungsi pendopo berkembang sesuai era sekarang, yaitu sebagai main entrance dan gallery dari rumah Brawijaya. Pemilik rumah dapat memajang koleksi barang antik pada area ini seperti kabinet Jawa kuno dan cermin khas Keraton-Kolonial.
Kontras Antara Tradisional dan Modern
Interior ruang makan didesain kontras antara tradisional dan modern. Pada bagian ceiling, dapat kita temukan lagi pemanfaatan efek uplighting yang menonjolkan kontruksi atap limasan.Â
Dinding sebelah kiri terdapat "gebyok" dari ukiran jati dengan pintu yang dapat dibuka, sedangkan pada sisi kanan menggunakan pintu kaca sliding yang lebih modern.Â
Susunan ruang simetris, khas dari pengaruh gaya Kolonial, dengan 2 kabinet custom di ujung ruang dan set meja makan ditengah ruang dengan crystal chandelier di atasnya.Â
Desain meja dan kursi makan polos tanpa banyak ornamen untuk membangun kesan modern yang lebih ringan dibandingkan area pendopo.Â
Suasana ruang yang dibangun cocok dengan fungsi ruang makan untuk formal dining, tamu maupun keluarga besar dapat merasakan perpaduan kekayaan budaya dan gaya modern yang relaxing saat menikmati menu hidangan.
Perpaduan Furniture Modern dan Barang Antik
Tujuan yang ingin dicapai pada ruang keluarga ini yaitu membangun suasana relaxing dan santai. Alhasil, suasana ruang yang didesain pun paling ringan dibandingkan ruang lainnya.Â
Kepiawaian Dodo dalam memadu-padankan elemen interior dan furniture membuat ruang keluarga lebih modern namun tetap terasa nuansa Jawa-nya.Â
Ceiling masih menggunakan material kayu, namun finishing berwarna putih menciptakan kesan ruang yang lebih ringan. Sofa dan coffee table memiliki desain yang lebih clean dipadukan dengan karpet bercorak, classic chandelier di atasnya, dan kabinet antik Jawa pada ujung ruang, menyatu dan serasi dalam nuansa Jawa modern.