Mohon tunggu...
VIVI ANGELIA SARI
VIVI ANGELIA SARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran dan Fungsi Bahasa Ibu dan Bahasa Kedua bagi Anak

12 April 2022   05:52 Diperbarui: 12 April 2022   06:50 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: estEhsatu-wordpress.com

Diartikel ini akan membahas mengenai bahasa ibu dan bahasa kedua. Bahasa ibu merupakan pertama kali pelajari dan diucapkan sejak kecil secara alami dan menjadi dasar sarana komonikasi pertama kali dilingkungan masyarakat dan keluarga. 

Bahasa merupakan alat untuk komunikasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita menyampaikan sesutu bahasa untuk menyapaikan sesuatu makanya kita sebagai manusia tidak bisa terpisahkan oleh manusia. Untuk itulah, kita perlu menyadari bahwa kemampuan berbahasa tidak cukup hanya sekedar mengeluarkan bunyi-bunyi saja.

Diseluruh dunia kira-kira dua pertiga anak-anak tumbuh di lingkungan di mana lebih dari satu bahasa diucapkan sementara multi bahasa semacam itu dapat menjadi keterampilan penting bagi anak-anak yang sangat  muda sekarang. 

Pengajaran dalam bahasa yang bukan bahasa ibu bukti menunjukkan bahwa ketika diajarkan dalam bahasa sekunder lebih sulit bagi anak-anak untuk belajar keterampilan literasi  dan berhitung dasar yang membentuk dasar pembelajaran masa depan diperkirakan anak-anak usia sekolah dasar dan setiap tahun tidak dapat memahami bahasa pengantar tidak mengherankan. 

Hal ini menyebabkan tingkat pebelajaran yang rendah serta peningkatan angka putus sekolah dan Pengulangan. ini tidak harus menjadi kasus studi telah menunjukan bahwa mengajar anak-anak dalam bahasa ibu menghasilkan peningkatan prestasi siswa dan tingkat retensi yang lebih tinggi satu studi dimana menemukan bahwa di sekolah yang menggunakan bahasa ibu.

Bahasa ibu instruksi anak-anak lima kali lebih kecil kemunginannya untuk mengulanng dari tiga kali lebih kecil kemungkinannya untuk sekolah pengajaran bahasa ibu berarti mengajar  siswa dalam bahasa yang sama dengan yang mereka gunakan di rumah pengajaran bahasa ibu harus mendukung pengembangan keterampilan dalam bahasa pertama dan bahasa kudua dimulai dengan bahasa pertama dan kemudian di susun bahasa kedua menggunakannya sebagai dasar untuk mengajarkan keterampilan dalam bahasa kedua sangat penting bagi siswa untuk memiliki akses ke materi pembelajaran berkualitas tinggi dalam bahasa ibu yang relevan dengan kehidupan mereka sendiri.

sumber: the urban mama
sumber: the urban mama

Pendidik perlu mengembangkan buku teks dan materi pendukung seperti rencana pelajaran dan alat penilaian yang tertulis dalam bahasa inggris. Para ahli bahasa sekolah dasar merekomendasikan bahwa materi harus mendorong cinta dan rasa hormat terhadap bahasa dan budaya siswa. 

Orang tua dan guru harus terlibat dalam proses ini dan diminta untuk berkontrubusi dalam bahasa lokal. Pendidik harus meluangkan waktu untuk menjelaskan kepada orang-orang tua banyak memanfaat bahasa ibu pengajaran memilik baik untuk meningkatkan pembelajaran anak mereka dan untuk membantu siswa belajar bahasa sekunder. 

Penting untuk diingat bahwa pengajaran bahasa ibu bukan tetang membatasi siswa dari belajar bahasa sekunder atau resmi, ini tentang mempersiapkan mereka untuk mempelajari bahasa-bahasa. Secara lebih efektif meningkatkan kemampuan siswa.

Bahasa ibu itu adalah termasuk bahasa daerah purlu di lestarikan di dalam lingkungan Bahasa ibu atau yang di sebut bahasa daerah di masa sekarang biasanya kurang yha mengerti anak-anak mengenai bahasa daerah makanya itu perlu dilestarikan di lestarikan salah satunya di lestarikan di sekolah  yaitu dengan memberikan pemahaman tentang bahasa ibu, saling mengenalkan bahasa ibu di ruang keluarga, menciptakan suasana keluarga sebagai penutur dan saling mengajak melakukan kegiatan mencatat. 

Bahasa daerah indonesia perlu sangat di lestarikan supanya bisa menjadi bahasa internasional indonesia sehingga bahasa indonesia bisa terkenal dan dapat di gunakan oleh negara-negara lainnya.

Bahasa kedua merupakan bahasa yang biasanya di peroleh setelah bahasa ibu yang telah mereka kuasai. Bahasa kedua sama baik dengan bahasa ibu,  bahasa kedua sangat perlu di pelajari oleh anak-anak karena bahasa kedua mengarah kepada keterampilan konitif yang lebih tinggi dan meningkatkan akademik bagi anak-anak. 

Dengan bahasa dapat membantu mempelajari bahasa lain dengan lebih mudah, namun terdapat hambatan dalam bahasa yaitu rasa malu yang benar-benar menghabat seperti dalam pembelajaran. Bahasa kedua mempunyai faktor-faktor yang pertama faktor motivasi perlunya motivasi dari diri sendiri dan dari dukungan orang tua maupun guru, yang kedua faktor pemegaruhi yaitu usia, karena setiap kita meningkatnya usia meningkat pula bahasa kita. 

Yang ketiga penyajian formal, penyajian formal perlu meningkatkannya yaitu di sekolah, yang keempat adalah bahasa pertama, kita mempelajari bahasa kedua setelah bahasa ibu makanya  itu anak-anak harus sudah menguasai bahas ibu sebelum bahasa kedua, yang terakhir adalah faktor lingkungan, linkungan sangat membantu pegembangan bahasa anak-anak.

Penguasaan bahasa ibunya benar-benar membantunya belajar bahasa sekunder untuk membangunkan kesuksesan mereka. Pendidikan harus mendorong lingkungan yang mendukung dan meningkatkan kesadarkan akan pelajaraan mereka di tingkat negara bagian dan nasional.  

Kelas sambil mencapai hasil akademik yang lebih baik sekolah pada tingkat yang lebih rendah dan mencapai tingkat kefasihan yang lebih tinggi baik dalam bahasa asli dan bahas resmi orang tua juga menjadi lebih telibat dalam pembelajaran anak-anak mereka dan berpartisipasi dalam lebih banyak acara sekolah sementara siswa dan seluruh masyarakat pertahankan hubungan penting dengan budaya dan identitas bahasa mereka sendiri.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun