Mohon tunggu...
Viviaslin
Viviaslin Mohon Tunggu... Mahasiswa - silent reader

Why being racist, sexist, homophobic, misogynist when you could just being quite and writing. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

What World Be Without Concept of Nations Be Like?

2 Maret 2022   18:00 Diperbarui: 2 Maret 2022   18:03 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak ranah dan kacamata yang bisa diambil untuk memahami konsep ini, salah satunya adalah ekonomi. Di dalam studi ekonomi, this is what FTA: Free Trade Agreements and globalizationd are all about. Contoh realisasi paling nyata adalah NAFTA. NAFTA merupakan langkah awal dari 3 negara yang bersatu menjadi negara supranasional. Uni Eropa juga merupakan contoh terbaik dari negara-negara menjadi satu dan bahkan melibatkan lebih dari sekedar elemen ekonomi.

BUT IS IT A GOOD IDEA?

Perjanjian Perdagangan Bebas seharusnya menjadi pergerakan bebas atas orang, modal dan uang. Akan tetapi, ketika NAFTA ditandatangani, sejumlah besar orang Meksiko mulai bermigrasi ke AS untuk pertama kalinya dalam sejarah, tetapi AS mencoba untuk memblokir dan menjadikannya ilegal. So then, kenapa banyak orang Meksiko mulai menyelinap ke perbatasan setelah NAFTA ditandatangani jika mereka tidak diinginkan dan dideportasi?

Coba kita gunakan pemisalan hipotesis Perjanjian Perdagangan Bebas antara Amerika Serikat dan China di masa depan. Bayangkan di tahun 2030, AS menggunakan tarif dan subsidi untuk melindungi industrinya untuk bersaing dengan China (yakni proteksionisme penuh bukan perdagangan bebas) tetapi Cina memutuskan menggunakan keduanya, tarif pajak dan free trade (perdagangan tanpa perlindungan pemerintah apapun). Apa yang akan terjadi?

Banyak perusahaan Amerika akan bangkrut karena mereka tidak akan mampu bersaing dengan China dan banyak pengangguran Amerika akan bermigrasi besar-besaran ke China. Pikirkan tentang NAFTA tetapi kali ini AS mengambil peran Meksiko.

Di masa lalu, sebelum muncul Nations-States/ negara bangsa (gagasan pertama kali muncul dalam Treaty of Westphalia), negara-negara di dunia berbentuk City States/negara kota. Misal negara polis di Yunani Kuno, ada Sparta yang terkenal dengan prajuritnya yang gagah berani, Athena dengan pusat pendidikan dan filsafat. Ada peradaban Maya dan di Italia ada Polis Venezia.

Negara kota ini biasanya dipimpin oleh suatu empire (kaisar) dan kerajaan. Sayangnya kekaisaran didasarkan pada ketidaksetaraan dan eksploitasi sedangkan kerajaan berdiri dengan politik yang terfragmentasi dan tidak stabil.

Sehingga kemudian terjadilah unifikasi Italia pada abad XIX yang terjadi juga pada negara-bangsa lainnya dalam sejarah. Hal ini mengakibatkan negara bagian yang kaya berinvestasi di negara bagian yang lebih kecil dan negara bagian yang lebih kecil secara besar-besaran bermigrasi ke yang lebih kaya tanpa ada peluang untuk bersaing atau mengejar ketinggalan. Itulah yang dimaksud dengan globalisasi. Butuh waktu lama untuk menstabilkan hasil unifikasi, bahkan Italia yang hanya satu dari sekian banyak negara di dunia, lalu bagaimana jika semua negara di dunia ini disatukan?

Sama halnya seperti unifikasi Italia, Uni Eropa sedang membentuk apa yang bahkan lebih jauh dari sebuah Negara Bangsa yang rela memberikan visa gratis dan negara-negara miskin rela menyerah untuk mengejar ketertinggalan.

Apakah negara-negara miskin bersedia menyerah untuk mengejar dan negara-negara yang lebih kuat bersedia menerima gelombang besar imigran?

ARE WE READY FOR THAT YET?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun