Oleh karena itu, orang tua perlu memahami adanya batasan anak dalam menggunakan gawai untuk menghindari akibat-akibat negatif yang dapat memengaruhi perkembangan serta pertumbuhan anak. Instrumen musik diketahui dapat meningkatkan intelegensia seorang anak daripada anak yang terbiasa bermain gawai setiap hari dari malam hingga malam lagi.Â
Mereka terlalu terpaku untuk bermain dan bersosialisasi dengan teman mereka sehingga melupakan pengajaran-pengajaran lain yang seharusnya didapatkan pada saat kondisi sebelum new normal.
Berkurangnya sosialisasi secara tatap muka, perkembangan belajar mengajar serta interaksi secara langsung yang berubah drastis, sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh para orang tua untuk berkomunikasi dan menjalin keakraban dalam melatih keahlian-keahlian yang diminati sang anak.Â
Tentunya hal tersebut tak luput dari pengawasan orang tua, di mana orang tua juga harus memegang estafet dalam melatih potensi anak sehingga diharapkan orang tua dapat meningkatkan kemampuan dirinya agar mampu mengikuti situasi perkembangan zaman saat ini.
Meskipun begitu, orang tua tidak harus canggih berteknologi, hanya saja perlu secara kontinu dan parenting yang baik supaya tercipta hubungan disertai kepercayaan dalam hubungan tersebut. Patmonodewo (2003) menyampaikan bahwa orang tua merupakan guru pertama bagi anak-anaknya yang berperan penting dalam hal pendidikan dan karakter anak.Â
Kembali lagi ke musik tersebut, seperti yang dilansir dari liputan6.com, bermain musik memiliki manfaat bagi kesehatan fisik dan mental.. Diantaranya, mampu mempertajam pikiran dikarenakan memainkan musik secara teratur merupakan bentuk olahrag otak,
 mengatur suasana hati karena dapat dijadikan perantara untuk mengekspresikan emosi, meningkatkan sistem pernapasan yang berlaku pada alat musik seruling, karinet serta sebagainya, meningkatkan koordinasi antara tangan dan mata saat bermain musik dan masih banyak lagi. Ada pula, salah satu contoh instrumen yang dapat dimainkan adalah keyboard maupun piano, yang mana mereka dapat melatih kemampuan kognitif.Â
Dalam bermain keyboard maupun piano dibutuhkan keahlian untuk mendengarkan nada dan belajar menyeimbangkan kecepatan antara tangan yang menekan tombol tuts dengan tangan kiri dan kanan secara bersamaan, hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan intelegensia si anak daripada anak bermain gadget seharian. Instrumen lain yang dapat dimainkan,Â
yaitu gitar, biola, selo dan lain-lain, sang anak juga dapat berlatih bernyanyi ataupun aktivitas-aktivitas lainnya yang dapat menunjang potensi anak. Intinya adalah orang tua harus menjadi proaktif dalam mengawal kegiatan si anak sehingga anak-anak dapat diarahkan untuk melakukan perkembangan diri. Sebagaimana yang disampaikan oleh Lestari (2020), tentu kesuksesan tersebut hanya dapat dicapai dengan pola asuh yang sesuai dengan tahap perkembangan dan karakter anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H