2. Aliran Arca Dhayani-Buddha WairocanaÂ
Buddha Wairocana dikenal sebagai Bodhisattwa utama. Wairocana menguasai pusat mandala dan melambangkan elemen kosmik Rupa atau bentuk. Wairocana merupakan perwujudan dari pengetahuan yang ideal dan mewakili musim Hemanta atau musim gugur. Wairocana digambarkan dengan simbol berupa cakram dan warna putih.
Dhyani Buddha Wairocana dikenal sebagai bodhisattwa utama dalam aliran Buddha Mahayana. Wairocana menguasai pusat mandala dan melambangkan elemen kosmik Rupa atau bentuk. Wairocana digambarkan dengan simbol berupa cakram dan warna putih.
3. Â Bentuk dan SimbolisÂ
Sikap tangan Dharma Cakra. Usnisa tidak begitu tinggi dan tidak memiliki Urna, mata dalam keadaan inlook, hidung mancung, tulang pipi tinggi, mulut terbuka seolah-olah tersenyum, postur tubuh langsing dan mengenakan jubah tipis polos. Pada bagian belakang terdapat sandaran Arca (Stela) berbentuk akolade dengan puncak meruncing dan berhiasan payung (Chattra) pada pinggiran stela, dihiasi ornamen lidah api.
4. Persebaran Arca Dhayani-Buddha Wairocana
Arca Dhayani-Buddha Wairocana termasuk dalam kategori persebaran arca Buddha abad ke-7-9 Masehi, yang menunjukkan perkembangan agama Buddha di wilayah Sriwijaya. Persebaran ini juga menunjukkan adanya pengaruh kebudayaan Buddha dari Nalanda ke wilayah utama Sriwijaya yaitu Sumatera Selatan atau Palembang.
5. Ditemukan Arca Dhayani-Buddha Wairocana
Arca Dhyani Buddha Wairocana ditemukan pada koordinat 11026'10,06" Bujur Timur dan 750'09,50" Lintang Selatan, dengan ketinggian 56,47 m dari permukaan air laut.
Arca tersebut biasanya dibuat untuk tujuan utama sebagai media keagamaan, nah arca tersebut ditemukan dibukit Siguntang, kota Palembang dan menjadi koleksi museum Negeri Sumatera Selatan setelah dihibahkan pada tanggal 29 oktober 1992
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H