Mohon tunggu...
Vitto Prasetyo
Vitto Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

pegiat sastra dan peminat budaya, tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Asap Putih

8 Mei 2021   16:33 Diperbarui: 8 Mei 2021   16:42 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuukir jejak malam pada asap-asap putih

dan asap-asap itu senantiasa berlari

dipermainkan angin, yang tak pernah diam

Tak ada lagi ilusi bayanganmu

mungkin desah angin telah memapasnya

hingga mataku pun terjatuh

pada rerimbunan heningnya malam

Aku mencoba menghela sedalam mungkin

mengikuti lamunan asap-asap putih

membangkitkan sebagian nalar

yang telah lama terantuk dalam bisunya diam

Entah kenapa, tak sedikitpun penat menjalari tubuh ini

Kuukir jejak malam pada asap-asap putih

dan asap-asap itu senantiasa berlari

dipermainkan angin, yang tak pernah diam

Tak ada lagi ilusi bayanganmu

mungkin desah angin telah memapasnya

hingga mataku pun terjatuh

pada rerimbunan heningnya malam

Aku mencoba menghela sedalam mungkin

mengikuti lamunan asap-asap putih

membangkitkan sebagian nalar

yang telah lama terantuk dalam bisunya diam

Entah kenapa, tak sedikit pun penat menjalari tubuh ini

semua seakan menghujam seluruh aliran darah

untuk mempertahankan kesucian malam

Selintas wajahmu memekik di ujung nalar

itu semua membuatku semakin terhempas

Malang, 2021

dan menghantui kegelisahanku

Saat angin riuh bercengkerama

melintas aromamu bersama hembusan angin

Seakan ingin kau tuangkan segala dusta

pada ruang hampa ini

Jika boleh, ingin kutikam langit malam

agar terbentang cahaya Ilahi

mungkin ini bisa membuatku tegar dan kuat

untuk mengusir aromamu

yang terus menyengat rasa kesendirianku

Biarkanlah kutumpahkan doa-doaku

dalam diam dan tidur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun