Mohon tunggu...
Vitto Prasetyo
Vitto Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

pegiat sastra dan peminat budaya, tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Paras Duka

23 Februari 2021   16:14 Diperbarui: 23 Februari 2021   16:31 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semakin sulit kubedakan 

antara pahitnya kopi dan kehidupan 

Lima jemariku tak lagi 

menyisakan jari manis 

semua menunjuk paras duka 

Mungkin hanya wajahmu 

berbinar manis 

hingga mimpiku tak merasakan pahit

telah kusimpan teduh di bilik rindu 

Hidup senantiasa mengajarkan 

sesuatu yang naif  

dalam pasang-surut ombak 

pasti ada pilihan untuk bertahan hidup 

adalah rasa pahit bagai sisa napas 

menelusup di peraduan gundah dan gelisah 

Malang, 23 Februari 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun