Semakin sulit kubedakanÂ
antara pahitnya kopi dan kehidupanÂ
Lima jemariku tak lagiÂ
menyisakan jari manisÂ
semua menunjuk paras dukaÂ
Mungkin hanya wajahmuÂ
berbinar manisÂ
hingga mimpiku tak merasakan pahit
telah kusimpan teduh di bilik rinduÂ
Hidup senantiasa mengajarkanÂ
sesuatu yang naif Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!