Mohon tunggu...
Vitto Prasetyo
Vitto Prasetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

pegiat sastra dan peminat budaya, tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Pertemuan Luka

22 Februari 2021   11:15 Diperbarui: 22 Februari 2021   11:23 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada yang mengusik gelagat ingatanku 

sepenggal morfem yang terus terluka 

hujan mendera-dera 

tidak untuk membasuh luka itu 

kesunyian pun menghujam tubuhnya 

bagai malam merindu sinar 

Ada yang membekas 

di geligi waktu yang menghimpun jejak 

sekumpulan aksara yang belum tersucikan 

gundah dan gelisah membekap penantiannya 

kita tuangkan diksi di tubuh puisi 

seperti sebuah kalimat 

kata-kata di dalamnya saling melengkapi 

satu sama lainnya 

Seharusnya kita meminjam sinar matahari 

tak pernah letih menerangi gelap 

membakar rindu dari kuyupnya gelisah 

di pertemuan angin, kita singkap napas 

meski sajakku lebih memilih nafas 

mungkin itu jalan terindah 

agar pertemuan ini bukan untuk saling menyakiti 

dan biarkan cahaya yang melumurinya 

dengan sinar kearifan 

dimana luka tidak harus menyatu bersama duka 

Malang, 22 Februari 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun