engkau gadisku, tatapanmu terkesima langitÂ
seakan menerobos putihnya cahayaÂ
terus berkelana menggapai awanÂ
engkau gadisku, duduk terpakuÂ
di tepian sungai bertilam anginÂ
meninggalkan sutera selimut pagiÂ
hingga melumat semua keindahan ilalang
engkau gadisku, menyapu liang mimpikuÂ
membuat kerinduan seolah nyataÂ
menghujam batas pandang
dan membaringkan segala penatÂ
bagai asmaradana di bahu angin
tinggalkan gelisah, yang terbakar mimpiÂ
engkau gadisku, genggaman aroma tubuhmu semakin rapuhÂ
jemari cintamu telah tertusuk rinduÂ
mengingkari luka baruÂ
yang sesungguhnya luka lama milikkuÂ
'kau satukan dalam bejana mimpiÂ
di pembaringan malamÂ
hingga di kejauhan pandang
sepasang merpati tersipu maluÂ
Malang, 05 JanuariÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H