Mohon tunggu...
Vito Pratama
Vito Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - https://www.kompasiana.com/vitoaltrdp

welcome my blog everyone

Selanjutnya

Tutup

Music

Gabungkan EDM dan Budaya Jawa, Lagu "Lathi" Berhasil Trending

24 Februari 2021   21:20 Diperbarui: 24 Februari 2021   21:54 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Oke Mari kita Bahas....

Lagu Lathi kini tengah menjadi perbincangan hangat hingga berhasil menjadi trending topic Media Massa. Lathi merupakan single digital Weird Genius bersama penyanyi Sara Fajira. Weird Genius merupakan grup musik elektronik yang beranggotakan dua YouTuber Eka Gustiwana, Gerard Liu dan Reza Arap. Dalam lagu terbaru ini, mereka juga konsisten menggabungkan elemen tradisional dalam setiap musiknya.

Lagu ini pertama muncul ketika saya check billboard (tapi saya gak ngecek billboard Indo atau world) ketemu lagu ini. Rasanya gak asing dan saya suka musiknya. Saya langsung cek youtube untuk mendengarkannya. Asik juga lagu ini (pikir saya). Tapi terasa anek karena ada musik jawa di tengah, tapi saya hanay berfikir mungkin memang lagi nge trend.

Tiba-tiba saya dengerin dengan seksama dan bener-bener ngeliatin videonya. Ternyata memang musik jawa dan ada bahasa jawanya. Baru saya celetuk, "owalah, ini lagu yang buat memang orang indo". Aneh ya komentarnya? Saya juga gak tau kenapa saya secara otomatis komen gitu, berasa gak percaya kalau lagu ini buatan lokal. Okay, itu cerita singkat dari saya cek lagu dan cletukan pertama saya. Lalu? Apa cletukan-cletukan lainnya?

Saya bukan yang suka musik banget, paham musik? Apalagi. Cuma suka-suka aja ndengerin dan mau belajar suka musik. Ada beberapa poin yang saya tangkep dari lagu ini.

Kenapa saya bilang keren? Pertama karena lagu ini gabungan musik EDM (Elektronic Dance Music) dan gamelan. EDM sendiri semakin kesini musik EDM semakin naik daun. Bahkan temen-temen disini mungkin sedang menggeluti musik ini. Jadi walaupun yang terlihat di trending musik youtube indo sebagian besar adalah dangdut, tapi sebenernya musik EDM sedang naik juga. Banyak yang menggeluti musik ini, khususnya muda-mudi.

Sebut aja Alffy rev (yang saya tau ya) dan masih banyak lagi yang kalau di telusur bejubel. Nah salah satu musik yang bisa tembus di telinga orang awam seperti saya ini adalah lagu ini. Maksud saya walaupun saya bukan pecinta EDM, tapi begitu dengerin lagu ini bisa langsung suka, dengan musiknya. Kedua, lagu ini menggabungkan unsur modern dengan musik daerah dalam hal ini musik gamelan.

Jadi alat musik yang sering kita denger biasa aja bisa lebih tampil lebih modern dan lebih mudah diterima di telinga khususnya muda mudi ya (baik yang ngerti budaya ataupun gak ngerti budaya jawa). Keempat, lirik Sebenarnya lirik yang ada sederhana, simpel tapi bisa digabungkan dengan lirik bahasa jawa yang mengandung makna yang dalem banget di gong part-partnya. "aji ning diri ana ing lathi".

Buat saya ini genius. Yah kayak yang buat lah ya weird genius. Nanti kita bahas sendiri untuk maknanya ya. Kelima, video yang ditampilkan pun menurut saya elegan. Gak neko-neko, simpel tapi ngena. Mulai dari mbaknya yang muncul di awal, ada wayang, dan penari. Itu feel nya keren banget. Nah dari lima hal tersebut makanya saya bisa bilang kalau lagu ini keren banget.

Unsur makna dari lagu

Sebenarnya poin yang paling saya suka dari ending lagu yang berbahasa jawa

"aji ning diri ana ing lathi"

yang kalau di bahasa indonesiakan berarti aji/kehormatan diri berada di lidahnya/ucapannya. Kata-kata tersebut sejenis kata mutiara di jawa sepertinya. Dan saya sepakat dengan kalimat tersebut. Kehormatan ataupun pengetahuan kita dapat terlihat di dalam uacapan kita. Tidak salah apabila ada pepatah lain yang menyatakan diam itu emas. Karena memang lebih baik diam dari pada berbicara yang tidak bermanfaat. Kita dapat mengukur pengetahuan seseorang dari apa yang dikatakan. Karena semakin banyak pengetahuan cenderung lebih berhati-hati dalam berkata.

Apabila ditarik ke zaman sekarang, mungkin tidak hanya perkataan secara lisan namun yang nonlisan sangat perlu dalam hal ini adalah jari tangan. Jari tangan yang digunakan untuk menuliskan komentar-komentar di media sosial. 

Komentar-komentar kita memperlihatkan aji/kehormatan kita. Saya kira hal ini perlu mendapat perhatian dan menjadi pengingat kita bersama. Karena saat ini bukan lagi mulutmu harimaumu, tetapi tanganmu harimaumu. Sehingga pesan dari aji ning diri ana ing lathi sangat naymbung dengan fenomena saat ini. Dan menjadi pengingat bersama supaya kita lebih bijak dalam menggunakna lathi.

Buat saya yang tidak lahir di Jawa, saya merasa "wow", karena ternyata banyak pepatah/nasihat bijak yang ada di daerah dan kalau ditelusuri lebih dalam, sebenarnya banyak sekali kata-kata bijak yang sudah mulai kita lupakan yang lahir dari tanah air kita ini. karena kita seringnya menggunakan quote dari luar. Dan quote ini menjadi kan saya sempat melupakan lirik-lirik sebelumnya dan malah terfokus di bait ini. Semoga banyak budaya yang akan diangkat di musik-musik Indonesia kedepannya. Musik yang akan makna dan nasihat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun