Nilai-nilai luhur kearifan budaya pasti akan sangat bisa bila diterapkan sebagai bahan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang segaris lurus dengan pemikiran KHD. Kita sudah paham bahwa KHD sangat menekankan pada pembentukan karakter atau budi pekerti pada peserta didik. Disini bila menggunakan budaya Melayu sebagai bahan pengajaran dan pendidikan di sekolah maka praktik penerapan nilai budaya tersebut dapat dilakukan dengan penguatan proyek P5 yang berbasis budaya Melayu, mengintegrasikan sastra Melayu dengan mata pelajaran di sekolah, dan penguatan nilai kemelayuan pada muatan lokal Budaya Melayu Riau.
Pemikiran KHD yang relevan dengan kearifan lokal yang berguna untuk menebalkan laku atau budi pekerti peserta didik adalah dengan penguatan peran guru sebagai pamong dalam proses tumbuh kembangnya peserta didik selama mengikuti proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Budaya Melayu yang penuh dengan tutur kata dan budi bahasa menjadikan peran guru sebagai pamong disini sangatlah sentral. Guru harus dapat menjadi suri tauladan yang baik bagi peserta didiknya. Budaya Melayu juga sangat menekankan prinsip tersebut karena Budaya Melayu adalah budaya yang menjadikan Agama Islam sebagai landasan filosofisnya. Guru menggunakan lisannya yang lembut dalam bertutur kata, memberikan petuah nasihat, hingga pada akhirnya diharapkan peserta didik dapat menjadi seorang individu yang mempunyai budi pekerti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI