Mohon tunggu...
Vita Ve
Vita Ve Mohon Tunggu... Penulis - Aku menulis maka aku ada

Mahasiswa IAIN JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Money

Ternyata Pelakor Juga Perilaku "Produksi"

23 Februari 2018   13:11 Diperbarui: 23 Februari 2018   18:56 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda akan selalu bertemu dengan  kegiatan yang menyediakan barang dan jasa bagi pelanggan. Anda terbangun di pagi hari karena siaran radio kesukaan anda.  Anda membeli koran sewaktu berjalan menuju halte bus, tempat anda menunggu bus ketika hendak berangkat ke sekolah. Dosen anda, pengemudi bus, karyawan di sebuah  toko dekat sekolah, serta penyiar radio adalah contoh orang- orang yang bekerja dalam operasi  jasa. Bisnis-bisnis tersebut menyediakan produk jasa atau produk layanan yang berwujud maupun yang tak berwujud, seperti hiburan, transportasi, pendidikan dan penyedian makanan. Perusahaan yang membuat produk-produk berwujud seperti radio, koran dan bus terlibat dalam produksi barang.

Walaupun istilah produksi  secara historis mengacu pada perusahaan yang terlibat dalam produksi barang-barang, konsep in sekarang mengacu pula terhadap jasa. Banyak kebutuhan dan kenyamanan yang kita perlukan, dari pemadam kebakaran serta  hingga pengantaran makanan cepat saji, diproduksi oleh operasi jasa. Hal ini juga disebutkan dalam konsep produksimenurut hadits Nabi yang berbunyi:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ، يَقُولُ :  "لَأَنْ يَغْدُوْ أَحَدُكُمْ فَيَحْطِبَ عَلَى ظَهْرِهِ، فَيَتَصَّقَ بِهِ فَيَسْتَغْنِي بِهِ مِنَ النَّاسِ، خيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ رَجُلاً، أَعْطَاهُ أَوْ مَنَعَهُ ذلِكَ، فَإِنَّ الْيَدَ الْعُلْيَا أَفْضَلُ مِنَ الْيَدِ االسُّفْلَى، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ" – رواه مسلم

 Artinya: Dari Abu Hurairah RA.berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:" Hendaklah seseorang diantara kalian berangkat pagi-pagi sekali mencari kayu bakar, lalu bersedekah dengannya dan menjaga diri (tidak meminta-minta) dari manusia, yang itu lebih baik daripada meminta kepada seseorang baik diberi atau tidak. Tangan diatas lebih baik dri tangan yang dibawah. Mulailah (memberi) kepada orang yang menjadi tanggung jawab"- HR. Muslim-

Sabda Rosul diatas menunjukkan bahwa kita dianjurkan untuk melakukan produksi. Produksi disini tidak hanya berbatas pada menciptakan suatu barang, akan tetapi juga mengasilkan sebuah produk jasa. Diatas dicontohkan perintah seseorang untuk mencari kayu baka dan lalu menjualnya. Yang demikian merupakan produk operasi jasa.

Secara tradisional, para manajer sektor jasa kurang berfokus pada peralatan dan teknologi yang sudah berkembang. Sebaliknya mereka lebih menekankan elemen manusia dalam aktivitas mereka. Mengapa demikian? Karena keberhasilan dan kegagalan perusahaan tergantung pada pelanggan selama penyampaian jasa. Selain itu dari kinerja karyawan juga lah kualitas suatu barang berpengaruh pada hati pelanggan.

Akan tetapi dewasa ini, pelanggan semakin terlibat dengan produksi barang dan jasa karena adanya komunikasi elektronis-khususnya android atau iphone-. Pelanggan dapat berhubungan langsung secara elektronis ke tempat produksi (pabrik) melalui internet, dimana pesanan mereka dikirimkan dan diterima dalam waktu yang sangat cepat. Pelanggan business to business(B2B) juga dapat mengharapkan respons lebih cepat dari pengiriman secara online." Kerugian kami terbesar ," kata Gerhard Schulmeyer, mantan CEO perusahaan elektronik Jerman, Siemes corp. www.siemens.de,cabang Amerika Serikat. "Ia menginginkan yang dia inginkan sekarang juga, dan ia hanya berjarak satu klik dengan pesaing anda".

Dengan beralihnya masa kuno menjadi masa modern ini, manusia menginginkan segala sesuatu yang instan. Mulai dari hal mencari makan, transportasi dll. Kemudian mulai bermunculan layanan-layanan yang sesuai kebutuhan mereka, termasuk Go-jek yang mucul di tahun 2004 lalu. Kehadiran Go-jek merupakan jawaban di tengah buruknya sistem transportasi dalam negeri. Go-jek menjawabnya dengan memberikan layanan dengan berjuta kemudahan, keamanan serta kenyamanan untuk pelanggan. Walau akhirnya muncul banyak kontroversi dengan berbagai alasan mulai dari rasa tidak terima para tukang ojek konvensional (ojek pangkalan), hingga dengan alasan peraturan perundang-undangan yang tidak mencantumkan Go-jek sebagai alat transportasi umum.

Zaman semakin menunjukkan kemampuannya membuang nilai-nilai pada masa sebelumnya. Dewasa ini kita dihebohkan dengan munculnya istilah Pelakor.Perkembangan zaman yang dimajukan dengan berbagai teknologi membuat generasi negeri ini harus beradaptasi lebih cepat. Banyak istilah-istilah baru yang lahir dari generasi millenial ini. Pelakor contohnya, ternyata istilah baru ini adalah akronim dari Perebut Lelaki Orang.Lalu apa kaitan pelakor dengan kegiatan produksi? Sebenarnya menarik jika membahas hal ini. Kita dituntut untuk tidak hanya berfikir sepihak mengenai istilah Pelakorini.

Sebelumnya sudah dijabarkan bahwa kegiatan produksi tidak hanya terbatas memproduksi produk barang jadi, akan tetapi juga menghasilkan jasa untuk kemudian mendapat upah dan kedua belah pihak saling diuntungkan. Apakah bukan hal yang sudah lazim apabila pelakorjuga seorang produsen yang menyediakan jasa untuk para lelaki. Namun perlu digaris bawahi pelakor hanyalah suatu gambaran kecil sistem produksi curang yang ada di sekitar kita.

Persaingan global juga telah mengubah proses produksi menjadi aktivitas bisnis yang cepat dan rumit. Walaupun pabrik menjadi pusat manufaktur,kondisi pabrik telah banyak berubah bila dibandingkan dengan kurang lebih satu dasawarsa yang lalu. Asap, oli dan banyak kebisingan di perusahaan manufaktur digantikan oleh mesin-mesin berteknologi tinggi, komputer, serta "ruangan bersih" yang bebas polusi dan dapat diatur suhunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun