Kuda laut kerdil Bargibant atau sering dikenal pula dengan sebutan pygymy seahorse memiliki nama latin Hippocampus bargibanti. Kuda laut kerdil ini merupakan salah satu vertebrata terkecil dengan panjang maksimal 2,4 cm.
Persebaran dari kuda laut kerdil berada pada wilayah Indonesia, Australia, Kaledonia Baru, Jepang, Papua Nugini, dan Filipina, dengan kedalaman air sekitar 52-131 kaki.
Memiliki warna tubuh abu-abu pucat atau keunguan dilengkapi dengan tuberkel berwarna merah atau merah muda yang dapat ditemukan di karang gorgonia Muricella plectana.
Ada pula yang berwarna kuning dengan tuberkel oranye dapat ditemukan di sekitar karang gorgonia  Muricella paraplectana. Warna dan bentuk kuda laut ini hampir sesuai dengan karang tempat ia hidup (Lourie dkk. 2014: 13; Gonmon 1997: 245).
Kesesuaian warna dengan habitatnya membuat kuda laut kerdil ini dapat berkamuflase untuk mempertahankan diri dari predator. Kuda laut kerdil akan bergantung di antara karang-karang gregonia genus Muricella menggunakan ekornya. Selain ekornya, tuberkel yang ada pada sekujur tubuhnya mempermudah mereka untuk membaur dengan pengaturan karang yang menonjol (Baine 2008: 421).
Kuda laut ini diperkirakan monogami dengan masa perkembangbiakan terjadi sepanjang tahun. Â Selama musim kawin, jantan akan merubah warna mereka menjadi lebih cerah dan menggelengkan kepalanya serta mengepakkan sirip punggungnya.
Hal tersebut dilakukan oleh para jantan untuk mendapatkan perhatian betina. Karena Hippocampus bargibanti merupakan hewan dengan seksual dimorfik.
Sehingga terdapat perbedaan antara jantan dan betina. Betina memiliki pori genital melingkar dengan tepi yang terangkat, sementara jantan memiliki lubang induk yang terbelah (Zoltn dkk. 2011: 701; Shepherd dkk. 2017: 1050).
Berbeda dengan kebanyakan hewan lain yang melakukan pengasuhan anak oleh betina. Kuda laut kerdil memiliki keunikan saat masa reproduksinya yaitu jantan akan mengasuh dan membawa anakan mereka kemanapun.
Pada proses pembuahan, betina akan mentransfer telurnya ke kantong jantan yang berada di bagian bawah tubuhnya. Pada saat proses transfer dari betina menuju jantan, mereka meninggalkan karang gregonia dan akan kembali setelah proses transfer selesai. Telur tersebut akan diinkubasi sampai kelahiran dengan usia kehamilan rata-rata dua minggu (Shepherd dkk. 2017: 1055).
Karena keunikannya, kuda laut kerdil ini memiliki banyak ancaman konservasi yaitu penghancuran karang yang merupakan habitat, penangkapan kuda laut kerdil ini untuk dijual, mengejar dan menyinari dengan lampu terang untuk mendapatkan gambar ataupun video dari spesies karismatik ini.
Selain itu, perubahan iklim, sedimentasi dan limbah yang terbuang kelautan juga merupakan faktor yang menyebabkan berkurangnya spesies ini (Smith 2008: 617).
Kuda laut kerdil ini terdaftar sebagai data deficient atau data yang kurang oleh IUCN. Hal tersebut  dikarenakan kurangnya data yang dipublikasikan tentang ukuran populasi atau tren spesies. Sehingga sulit untuk membuat penilaian informasi mengenai data status konservasi mereka.Â
Lihat video dibawah ini mengenai kuda laut kerdil yang memiliki kemampuan untuk berbaur dengan lingkungan mereka
Daftar Pustaka:
- Baine M.,  A.Barrows,  G.Ganiga,  & K.Martin-Smith, 2008 Residence and movement of pygmy seahorses, Hippocampus bargibanti, on sea fans     (Muricella spp.). Coral Reefs 27(2):421-421.
- Gomon M. F., 1997. A remarkable new pygmy seahorse (Syngnathidae: Hippocampus) from southeastern Australia, with a redescription of H. bargibanti Whitley from New Caledonia. Memoirs of Museum Victoria 56(1):245-253.
- Pollom, R. 2017. Hippocampus bargibanti. The IUCN Red List of Threatened Species 2017: e.T10060A54904073.http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2017-3.RLTS.T10060A54904073.en. diakses pada 15 December 2019, pk 15.10 WIB.
- Lourie SA, Â S.J.Foster, Â E.W.T.Foster, Â & C.J. Vincent. 2004. A guide to the identification of seahorses. Project Seahorse and TRAFFIC North America. University of British Columbia and World Wildlife Fund, Washington DC: 114 hlm.
- Smith R. E., Tibbetts I. R., 2008 Mating and birth of Denise's pygmy seahorses (Hippocampus denise) observed in the wild. Coral Reefs 27(3):617-617.
- Zoltn, S. , B. K. Kimokeo, R.J. Toonen & J.E. Randall. 2011. On the status of the Hawaiian seahorses Hippocampus hilonis, H. histrix and H. fisheri (Syngnathidae). Marine Biology Research 7(7): 701-709
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H