Masih di seputar terminal. Karcis bis AKAP yang diberikan kondektur menarik untuk dikumpulkan. Penggemar karcis bisa mengumpulkan dua jenis karcis yaitu karcis bis patas (cepat terbatas) dan karcis bis biasa dengan variasi perusahaan otobis yang berbeda.Â
Pada karcis bis AKAp tertera nama perusahaan otobis, alamat lengkap, nomor telepon, seri dan nomor karcis. Di antara perusahaan otobis itu ada yang menambahkan tulisan : bila sopir ngebut/ugal-ugalan, mohon dihubungi telepon sekian, sms sekian atau tromol pos sekian.Â
Demikian juga saran dan kritik membangun selalu kami nantikan. Terima kasih. Di tiap karcis tertera nama kota yang dilewati dari terminal asal sampai terminal tujuan. Kondektur tinggal mencoret nama kota asal naik dan turun penumpang.
Karcis bis kota yang dikeluarkan Perum Damri menarik juga dikoleksi dari bis karcis tarif biasa dan bis patas dengan warna macam-macam. Sayangnya, tidak setiap kondektur memberikan karcis pada penumpang. Salah satu contoh karcis bis kota yang unik dari Perum Damri unit bis kota Ujung Pandang (sebelum menjadi Makassar). Di atas karcis tercetak tarif Rp 300, kemudian dicetak tindih dengan harga baru Rp400 memakai cap karet.
Di tiap kota pasti ada jalur angkutan umum, entah namanya angkota, mikrolet, angkudes, bemo, dan sebagainya. Jalur angkutan umum di kota Malang ditulis dengan dua atau tiga huruf yang merupakan huruf awal nama terminal asal dan tujuan. jalur mikrolet di Malang seperti LG (Landungsari - Gadang), jalur MM (Mulyorejo - Madyopuro), jalur AG, GA, ADL, AL, LDG, ABB, TST, dan masih banyak lagi. Masing-masing jalur mikrolet mempunyai paguyuban yang menarik iuran dari anggotanya. Kuitansi untuk pembayaran dana rutin organisasi dari paguyuban jalur mikrolet bisa menjadi pilihan koleksi yang menarik.
Contoh karcis lain yang dapat diperoleh dari sekitar terminal bisa seperti retribusi non bus dalam kota, tanda pembayaran retribusi terminal penumpang dalam kota, tanda pembayaran retribusi parkir khusus bus/bus mini/truk.
Tiba-tiba penjaga pos bertanya,"Cari apa, Mbak?
Saya jawab dengan cuek,"Saya mencari sobekan-sobekan retribusi."
"Untuk apa sobekan retribusi dipungut?"
"Saya buat koleksi."