Mohon tunggu...
Iita Marissa
Iita Marissa Mohon Tunggu... Buruh Cuci -

Begini aja apa adanya...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menggenggam Awan

20 Januari 2014   23:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:38 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ya. Terima kasih” kataku. Aku segera berlalu karena malu dan berkat kecerobohanku yang tak bisa menjaga langkahku aku tersandung diantara kakiku sendiri. Kali ini aku benar-benar jatuh. Awan menghampiriku. Aku tak bisa melihat wajahnya karena terlalu sibuk menyembunyikan rasa maluku.

“Aku baik-baik saja” kataku melepaskan tangannya dari lenganku, aku berdiri dan pergi dengan berjalan pelan. Hatiku berdebar, rasa malu ini belum bisa ku atasi bahkan hingga bel istirahat berbunyi. Aku hanya menenggelamkan wajahku di atas meja. Menghindari jika dia menghadap ke belakang untuk mengembalikan buku pelajaran ke dalam tasnya.

“Kau sakit?” tanyanya sambil memegang bahuku. Aku sedikit terkejut.

“Kenapa kamu baik sama aku?” tanyaku polos padanya.

“Karena kamu satu-satunya orang di sini yang tak menyukaiku” jawabnya dengan cepat.

“Lalu, apa dengan kau berbuat baik padaku, aku akan menyukaimu?” tanyaku lagi.

“Tidak, aku berbuat baik padamu tidak untuk itu” jawab Awan.

“Lalu, untuk apa?” aku masih berselimut rasa penasaran.

“Untuk ini” kata Awan dengan memajukan sedikit badannya kearahku. Hingga aku tak bisa melihat jarak antara kita. Terlalu dekat.

“Untuk membuatmu kagum padaku” kata Awan, aku mendorongnya kebelakang. Beberapa anak yang ada di kelas menyaksikan kejadian mengejutkan ini, bukan hanya untuk mereka tapi juga untukku.

“Kau gila” ucapku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun