Jadi,dari teori di atas, apakah ada hubungannya transplantasi organ dengan kanker?Dan ternyata berdasarkan penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa penerimatransplantasi organ dua kali lipat berisiko terkena kanker dibandingkan denganpopulasi umum. Dan risikonya meningkat untuk 32 jenis kanker yang berbeda. Dr.Eric Engels, peneliti senior bagian infeksi dan epidemiologi dari DivisiEpidemiologi Kanker dan Genetika di US National Cancer Institute diRockville.dan timnya mengkaji data sebanyak hampir 176.000 transplantasi organpadat yang dilakukan pada tahun 1987 hingga 2008 di AS. Para peneliti menemukanbahwa angka kejadian keseluruhan kanker 2,1 kali lebih tinggi dari yangdiharapkan dalam populasi non transplantasi. Engels juga mengatakan bahwaRisiko penyakit limfoma non-Hodgkin meningkat lebih dari tujuh kali lipat.Tingkat kanker paru-paru dan hati juga meningkat secara signifikan. Tak hanyaitu, Risiko kanker paru-paru tertinggi pada penerima transplantasi paru-parudan risiko kanker hati tampaknya hanya meningkat pada penerima transplantasihati. Juga menurut penelitian ini, insiden kanker ginjal meningkat hampir limakali lipat pada semua penerima transplantasi. Hal ini kemungkinan karenapenyakit yang mendasari pasien membutuhkan ginjal baru dan kemungkinanimunosupresan (obat penekan system kekebalan) berperan pada semua pasientransplantasi. Sehingga, Engels menekankan bahwa pasien transplantasi perludiperiksa secara hati -- hati dan terus dipantau.
Meskipundemikian, para ahli mengatakan bahwa manfaat dari transplantasi jauh lebihbesar daripada risiko tersebut. Engels menekankan bahwa masyarakat perlumemahami bahwa transplantasi adalah salah satu kisah sukses terbesar dalamdunia kedokteran. Menurutnya, transplantasi adalah perawatan yang sangatefektif untuk pasien dengan penyakit organ yang parah.
Saatproses transplantasi, resipien memiliki sistemimun yang menyebabkanpenolakan terhadap organ yang akan ditransplantasikan.Penolakan yaituproses dari sistem imun si penerima pencangkokan menyerang organataujaringan atau tissu yang dicangkok. Sebab sistem imun normal dan sehatdapatmembedakan organ atau jaringan atau tissu asing untukmenghancurkan mereka.Seperti sistem organisme menghancurkan bakteri danvirus yang menginfeksinya.
Antigen MHC atauHLA menjadi alasan utama penolakansecara genetik dari penerima cangkokanterhadap organ atau jaringanasing. Alloantigen ini dibawa ke sel T oleh HLAkompleks yang menentukankecepatan penolakan ini akan terjadi.
Sehingga, setelah transplantasi,penerima organ harus mendapat obat penekan sistem kekebalan (imunosupresan)yang kuat untuk mencegah penolakan organ baru. Dr. Lewis Teperman, kepala bedahtransplantasi di NYU Langone Medical Center di New York City mengatakan "Kamitahu bahwa tumor tertentu akan berkembang setelah transplantasi. Tumor tertentujuga diketahui berkaitan dengan virus. Jadi ketika kami memberikan obatimunosupresan, kami mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan virus."
Dr. Darla Granger, direktur program transplantasipankreas di St John Hospital dan Medical Center di Detroit mengungkapkan bahwamenekan sistem kekebalan tubuh meningkatkan risiko kanker dan jika sudahterkena kanker, diperlukan sistem kekebalan yang kuat untuk melawan kanker.Karena jika sistem kekebalan tubuh kita lemah, virus akan dengan mudahmenyerang kita terutama virus yang menyebabkan kanker. Sebagai contoh, penyakitnon-Hodgkin dan Hodgkin limfoma berkaitan dengan virus Epstein-Barr, sedangkanbeberapa jenis kanker serviks disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV),dan beberapa kanker hati disebabkan oleh virus hepatitis B atau C. Virus-virusini berperan hingga 20% terhadap penyebab timbulnya kanker pada manusia diseluruh dunia. Dengan kata lain, memang tidak semua kanker berkaitan denganimunosupresan, namun pada kasus seperti kanker hati dan paru-paru, adakemungkinan bahwa kanker kecil telah muncul dalam tubuh sebelum dilakukannyatransplantasi. Sehingga, sekarang dokter dan ilmuwan sedang memikirkanbagaimana cara mengurangi penggunaan imunosupresan.
Pemicu kanker karena transplantasi organ jugaterjadi karena organ yang di transplantasikan tersebut sudah terkena kanker(tedapat sel kanker di organ tersebut). Padahal sebelum proses transplantasi,Calon penerima dan pendonor diperiksa dengan teliti terhadap kemungkinanadanya penyakit infeksi atau menular, kanker, HIV dan lain sebagainya. Engelsjuga mengatakan Tingkat kanker paru-paru dan hati juga meningkat secarasignifikan, dan Engels menduga bahwa ini disebabkan oleh kanker yang telah adasebelumnya pada organ tersebut. Sebagai contoh, pengobatan untuk beberapa jeniskanker hati adalah dengan cara transplantasi hati, dan itu mungkin disebabkanbeberapa sel kanker bertahan dalam proses transplantasi.
Dan yang mengejutkan adalah bahwa anak -- anak lebihmungkin terkena kanker jika pernah melakukan transplantasi organ dibandingorang dewasa. para ahli dari National Cancer Institute menyatakan jika anakyang pernah mengalami transplantasi organ, maka ia berisiko lebih tinggi untukmengalami penyakit kanker ketimbang anak-anak normal lain seusianya.Â
Daripenelitian ini, sebanyak 18 ribu pasien anak-anak. Spesifiknya, diketahui bahwakelompok anak yang pernah mengalami transplantasi organ sebelumnya, memilikirisiko 19 kali lebih tinggi untuk terkena Non-Hodgkin's lymphoma. Sedangkanrisiko kanker darah pada anak yang mengalami transplantasi sebanyak 4 kalilipat lebih tinggi. Selain itu, disebutkan juga beberapa penyakit kanker lainyang dapat dipicu oleh hal ini, yaitu kanker hati, kanker ginjal, sertamultiple myeloma.Â
Para ahli memperkirakan hal ini berkaitan dengan sistemkekebalan tubuh serta kecocokan organ transplantasi yang diterima oleh anak.Respon yang diterima oleh penerima transplantasi organ akan berbeda-beda,faktor ini yang mungkin menjadi faktor risiko dari kanker pada anak.
Jadi pada intinya, benar bahwa transplantasi organmemicu terjadinya kanker. Yang pada umumnya disebabkan karena saattransplantasi, harus diikuti dengan pemberian imunosupresan yang membuat tubuhkita tidak menolak organ dan memperlancar transplantasi organ tetapiimunosupresan memberikan efek samping membuat virus kanker menyerang organkita. Juga faktor lain karena organ yang akan ditransplantasikan sudah memilikisel kanker sebelumnya.Â