Menyusun Cerita Praktik Baik ( Best Practice) Menggunakan Metode Star ( Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik dalam Pembelajaran
Lokasi: SD Xaverius 8 Palembang
Lingkup Pendidikan : Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai: Meningkatkan hasil belajar dan motivasi peserta didik kelas 1 SD Xaverius 8 Palembang pada pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan model pembelajaran Project Based Learning ( PJBL) dan media kartu gambar.
Penulis : Kristina Sudarwati, S.Pd
PENDAHULUAN
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pembelajaran berbasis proyek dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Gambaran pembelajaran ini dapat digunakan oleh guru dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran, yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pembahasan dilakukan dengan mengkaji beberapa sumber bacaan tentang Pembelajaran berbasis proyek  (Project Based Learning).
Dalam PJBL guru diharuskan menjadi fasilitator pembelajaran, Peserta didik menjadi pembelajar yang aktif, pembelajaran menjadi lebih interaktif. Peserta didik memiliki kesempatan untuk menyelesaikan tugas proyek dengan bertanggung jawab, sehingga memberikan pemahaman konsep atau pengetahuan secara lebih mendalam. Dengan PJBL, pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
1.Motivasi belajar membaca peserta didik belum maksimal.
2.Rendahnya hasil belajar peserta didik.
3.Peserta didik kurang fokus pada pembelajaran.
4.Rendahnya minat membaca peserta didik.
5.Guru belum optimal memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran.
6.Kurangnya dukungan belajar dari orang tua.
7.Guru tidak menggunakan alat peraga yang menarik.
8.Guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat.
 Praktik ini penting untuk dibagikan karena dapat menimbulkan dampak luar biasa  dalam proses pembelajaran yaitu :
1.Dengan menerapkan model pembelajaran PJBL (Project Based Learning), peserta didik sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.
2.Model pembelajaran lebih bervariasi.
3.Media pembelajaran lebih inovatif.
4.Proses pembelajaran lebih berstruktur.
5.Pembelajaran berpusat pada peserta didik (student centre).
6.Guru berperan sebagai fasilitator.
7.Peserta didik lebih fokus belajar.
8.Pembelajaran lebih menarik.
peran dan tanggung jawab saya dalam     praktik ini yaitu: Sebagai guru yang mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran kosakata berawalan ma-, mi-, mu-, me-, dan mo- dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning ( PJBL) . Praktik ini juga dapat dijadikan referensi bagi guru lain untuk menginovasi pembelajarannya dalam kompetensi yang sama.
Tantangan untuk mencapai tujuan adalah:
A. Tantangan Fasilitas Sekolah
1.Terbatasnya sarana dan prasarana.
2.Jaringan internet yang kurang stabil.
B. Tantangan Peserta Didik
1.Kesiapan peserta didik dalam proses pembelajaran.
2.Kemampuan peserta didik dalam memahami materi pelajaran.
3.Pendidikan karakter yang baik dalam proses pembelajaran.
4.Kurangnya pembelajaran dengan menggunakan teknologi  dalam penyampaian materi.
5.Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran mandiri atau   kelompok.
C. Tantangan Pendidik
Guru menggunakan strategi pembelajaran yang tepat, menyiapkan media pembelajaran konkret,dan menerapkan model pembelajaran yang   menarik.
Yang terlibat pada PPL 1 yaitu :
1.Peserta didik sebagai sentral (pusat) dalam proses    pembelajaran.
2.Guru sebagai fasilitator.
3.Kepala sekolah sebagai penanggung jawab.
4.Dosen pembimbing dan guru pamong.
5.Rekan sejawat.
PEMBAHASAN
a.Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan adalah:
A. Fasilitas sekolah
Untuk mengatasi terbatasnya jaringan wifi sekolah, saya   menggunakan paket data dan pribadi untuk menunjang proses pembelajaran.
B. Peserta Didik
Guru melakukan apersepsi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga menumbuhkan semangat belajar.
Guru membimbing siswa yang belum memahami materi pelajaran.
Berkaitan dengan peserta didik yang belum percaya diri  saat tampil mempresentasikan laporannya di depan kelas, sebagai guru saya harus mendampingi mereka saat tampil dan berupaya memberi contoh bagaimana cara tampil di depan kelas baik secara individu maupun kelompok serta selalu memberikan semangat dan apresiasi kepada peserta  didik yang telah berani tampil.
C. Pendidik
Untuk memberikan materi pembelajaran menarik, guru mencari sumber informasi yaitu video pembelajaran, menyiapkan media konkret sehingga peserta didik mempunyai pengalaman baru dalam memahami materi pembelajaran dengan memanfaatkan IT.
2.Strategi apa yang digunakan?
Menggunakan model PJBL (Project Based Learning) yang diharapkan mampu memotivasi peserta didik dalam proses pembelajaran.
Kelebihan PJBL :
1. Melatih peserta didik  dalam memperluas pemikirannya mengenai masalah dalam kehidupan yang harus diterima.
2. Memberikan pelatihan langsung kepada peserta didik dengan cara mengasah serta membiasakan mereka melakukan berpikir kritis serta keahlian dalam kehidupan sehari-hari.
3. Penyesuaian dengan prinsip modern yang pelaksanaannya harus dilakukan dengan mengasah keahlian peserta didik, baik melalui praktek, teori serta pengaplikasiannya.
4. Mendorong dan membiasakan peserta didik untuk menemukan sendiri (inquiry).
5. Melakukan penelitian/pengkajian, menerapkan keterampilan dalam merencanakan (planning skills), berfikir kritis (critical thinking), dan menyelesaikan masalah (problem-solving skills) dalam menuntaskan suatu kegiatan/proyek.
6. Mendorong peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap tertentu ke dalam berbagai konteks (a variety of contexts) dalam menuntaskan kegiatan/proyek yang dikerjakan.
7. Memberikan peluang kepada peserta didik untuk belajar menerapkan interpersonal skills dan berkolaborasi dalam suatu tim sebagaimana orang bekerjasama dalam sebuah tim di lingkungan kerja/kehidupan nyata.
Bagaimana prosesnya ?
Upaya yang saya lakukan dengan  melakukan sintaks dari model pembelajaran PJBL yang diterapkan yaitu:
a.Menentukan pertanyaan mendasar.
b.Mendesain perencanaan proyek.
c.Menyusun jadwal.
d.Monitoring dan evaluasi peserta didik dan perkembangan proyek yang dijalankan.
e.Pengujian hasil.
f.Evaluasi pengalaman.
Pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran adalah:
a.Peserta didik
b.Guru sebagai fasilitator
c.Kepala sekolah dan perwakilan guru yang memberikan refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
d.Rekan sejawat.
e.Dosen pembimbing dan guru pamong.
Sumber daya yang digunakan adalah media kartu gambar, proyektor, laptop dan speaker.
Sumber daya yang terdapat di lingkungan sekolah telah memadai sehingga kegiatan dapat terlaksana sesuai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Dampak dari penggunaan model PJBL (Project Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar, motivasi dan pemahaman peserta didik serta memberikan dampak positif terhadap pembentukan perilaku pada peserta didik antara lain: rasa ingin tahu, kerjasama, peduli, tanggung jawab, dan disiplin.
Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif?
a.Hasilnya efektif, karena peserta didik sangat antusias saat proses pembelajaran berlangsung.
b.Hasil pembelajaran sangat efektif karena PJBL sebagai pembelajaran inovatif dan media yang dipilih sangat sesuai  dengan materi yang diajarkan.
Respon orang lain terkait dengan strategi  yang dilakukan:
a.Respon kepala sekolah sangat positif dan mendukung  kegiatan pembelajaran.
b.Rekan sejawat termotivasi untuk melaksanakan model pembelajaran PJBL.
Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu :
a.Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat.
b.Situasi dan kondisi sangat mendukung terlaksananya  kegiatan PPL aksi 2.
c.Dapat mengantisipasi atau mengatasi tantangan yang dihadapi sebelum hari pelaksanaan PPL aksi 2.
d.Berusaha melaksanakan semaksimal mungkin apa yang  telah direncanakan.
e.Berbagai faktor yang menunjukkan bahwa model pembelajaran yang diterapkan berhasil adalah dibuktikan   dengan minat belajar peserta didik yang tinggi serta pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan      mengalami kemajuan.
Ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
a.Ukuran media kartu huruf kurang besar.
b.Kegiatan refleksi pada kegiatan penutup pembelajaran belum terlaksana dengan maksimal.
c.Suara pada video pembelajaran kurang maksimal karena tidak adanya alat bantu seperti microfon.
Hal penting yang didapat dari keseluruhan proses  pembelajaran adalah:
a.Guru dituntut kreatif dan inovatif sesuai perkembangan zaman.
b.Melaksanakan proses pembelajaran dengan lebih tertib dan terstruktur.
Kesimpulan
Penggunaan model pembelajaran Project Based Learning ( PJBL) dipadukan dengan media kartu gambar dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi peserta didik kelas I SD Xaverius 8 Palembang pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi kosakata berawalan ma-, mi-, mu-, me-, dan mo-.
Daftar Pustaka
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap/article/download/9902/4332/30829
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS/article/download/24536/14868/40984
LINK Video
https://youtu.be/IXJUpVc902s?si=RraMTHQFUd3I21EW
Foto Kegiatan Pembelajaran
Â
Palembang, 24 November 2023
      Mahasiswa
                                    Â
Kristina Sudarwati, S.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H