Pada abad ke-16, ada kepercayaan bila kucing hitam ada di dekat tempat tidur orang yang sedang sakit, maka itu pertanada orang sakit tersebut akan meninggal.Â
Bahkan di jaman modern sekarang ini, masih banyak yang percaya bila kucing hitam melintas di depan kita, maka itu pertanda buruk. Hingga kini, karakter kucing hitam sering dipakai dalam acara Halloween.
Walaupun demikian, banyak juga budaya yang justru menganggap kucing hitam pembawa keberuntungan. Di Mesir kuno, kucing hitam dijunjung tinggi karena mereka menyerupai Bastet, dewi rumah, kesuburan, dan perlindungan dari penyakit, yang berkepala kucing.Â
Di Jepang, bila bertemu kucing hitam menjadi pertanda orang tersebut akan beruntung dalam hidup asmaranya. Di Eropa, para pelaut suka membawa kucing hitam ke kapal supaya selamat dalam perjalanannya.
Kembali ke kisah si pedagang tersebut. Sayangnya nama pedagang tersebut tidak ada yang tahu, tetapi cara uniknya untuk memprotes telah menjadi legenda yang diceritakan turun temurun.Â
Bangunan ini kini menjadi landmark Riga. Bila ingin mengenang legenda ini, bisa membeli cenderamata patung kucing ini, mulai dari miniaturnya, gantungan kunci, magnet hingga kaos dengan gambar kucing ini.
Banyak cara agar protes terdengar dan berhasil. Cara pedagang di Riga ini dengan menggunakan kucing hitam mungkin satu-satunya di dunia. Cara protes tanpa kekerasan namun kreatif memanfaatkan simbol dan nilai setempat, mampu membawa "kemenangan". Sebuah ide yang inspiratif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H