Pemindahan batu-batu dalam jumlah banyak dapat menyebabkan erosi, merusak ekositem (bayangkan hewan air yang bergantung pada celah dan cekungan di antara dan di bawah bebatuan sebagai tempat tinggal mereka) dan juga mengganggu arus sungai.
Sebetulnya kegiatan menumpuk batu ini adalah kegiatan yang positif. Bersifat meditatif dan kreatif. Perlu konsentrasi, ketenangan. Namun ketika hal ini menjadi masif, keseimbangan alam pun terganggu.Â
Bayangkan, di salah satu Taman Nasional di Amerika, para sukarelawan "menguraikan" hampir 3500 tumpukan batu. Di Skotlandia, tepatnya di The Isle of Skye, terdapat grup sukarelawan yang "menguraikan" kembali tumpukan batu dan mengembalikan ke tempat asalnya.
Jadi, para pencinta drakor, jangan langsung mengikuti apa yang dilakukan para oppa, hyung, noona dan unie di film. Bertanyalah dulu ke diri sendiri ketika hendak membuat tumpukan batu.Â
Apakah ada tujuan yang berarti, atau hanya sekadar ikut-ikutan trend? Yang pasti, orang Korea melakukannya sebagai sarana untuk mewujudkan harapan dan doa mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H