Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Dulu, Orang Venesia Sehari-hari Memakai Topeng

21 Agustus 2020   12:36 Diperbarui: 21 Agustus 2020   15:49 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyusuri kanal dengan gondola, aktivitas khas di Venesia (Sumber: dokpri)

Suasana gembira, tanpa beban, orang berpesta, menyaksikan pertunjukan spektakular, banyaknya kasino, membuat Venesia menjadi magnet di Eropa. Menarik orang untuk datang. Namun masa keemasan ini berakhir ketika Republik Venesia jatuh ke tangan Napoleon pada tahun 1797. 

Ia membuat larangan pemakaian topeng (kecuali untuk pesta pribadi dan teater) dan juga penyelenggaraan karnaval yang menjadi ikon Venesia, seakan ingin mengumumkan ke dunia bahwa Republik Venesia tak lagi merdeka. 

Larangan ini berlangsung hingga 200 tahun lamanya. Pada tahun 1967, ada gerakan mengembalikan kembali tradisi Karnaval Venesia dan terealisasi pada tahun 1979. Sejak saat itu, setiap tahun diadakan Karnaval Venesia yang selalu menarik orang dari berbagai penjuru dunia untuk datang.

Topeng Venesia pada awalnya sederhana. Terdapat beberapa jenis topeng. Bauta adalah salah satu topeng tradisional Venesia. Kata Bauta berasal dari Bahasa Jerman "behten", yang artinya untuk melindungi. 

Masker ini berwarna putih dan menutupi seluruh wajah. Pada abad ke-18, pemerintah menetapkan Bauta menjadi topeng standard untuk digunakan. Topeng ini wajib digunakan pada saat harus melakukan keputusan politik dimana warga negara diperlukan untuk melakukannya secara anonim untuk memastikan pendapat/pilihan yang jujur.

Topeng Bauta (Sumber: Slowitaly.me)
Topeng Bauta (Sumber: Slowitaly.me)
Jenis berikutnya adalah Moretta. Topeng yang digunakan oleh kaum wanita yang mengunjungi biara. Karena adanya biara-biara dimana para biarawati sudah bersumpah untuk hening (tidak bicara), maka masker ini memastikan pegunjungnya juga tidak berbicara. 

Cara pemakaian topeng ini yang menyebabkan orang tidak dapat bicara, dimana untuk memastikan topeng ini menutupi wajah, topeng ini tidak menggunakan tali seperti umumnya, tetapi memiliki semacam kancing yang harus digigit. Topeng Moretta versi modern, sudah menggunakan tali.

Topeng Moretta (Sumber: Carnevale di Venezia 2020)
Topeng Moretta (Sumber: Carnevale di Venezia 2020)
Columbina. Topeng ini lahir karena seorang aktris merasa wajahnya terlalu cantik untuk ditutupi sepenuhnya. Karenanya didesainlah topeng yang menutupi hanya separuh wajah khusus untuknya. 

Topeng ini dengan cepat menjadi popular. Sekarang ini, topeng jenis ini biasanya didekorasi maksimal menggunakan emas, perak, kristal dan bulu-bulu.

Topeng Columbina (Sumber: Puzzles-games.eu)
Topeng Columbina (Sumber: Puzzles-games.eu)
Medico della Peste. Topeng yang bentuknya seperti burung ini, diciptakan oleh seorang dokter Prancis Charles de Lorme untuk melindungnya dari penyakit yang ditularkan lewat udara.

Sumber: Jh-Siesta.com | Topeng Medico della Peste (Sumber: Jh-Siesta.com)
Sumber: Jh-Siesta.com | Topeng Medico della Peste (Sumber: Jh-Siesta.com)
Topeng, dapat diartikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk menutupi wajah sehingga orang tidak dapat melihat siapa sebenarnya orang tersebut. Juga dapat diartikan bahwa seseorang menutupi/tidak memperlihatkan perasaan atau karakter aslinya. Hal menarik dari topeng adalah anonimitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun