Teori ketigaKeterbalikan makna mengangguk dan menggeleng dilakukan sebagai cara untuk membingungkan penjajah Turki. Hal ini mengingatkan saya akan orang Malang, yang suka menulis kata secara terbalik. Osob kiwalan (walikan) atau bahasa terbalik yang muncul pada masa penjajahan Belanda.Â
Osob kiwalan menjadi sebuah cara untuk menghindari tersampaikannya informasi yang dimiliki pasukan GRK (Gerilya Rakyat Kota) yang melindungi kota Malang ke pihak Belanda.
Orang Bulgaria sadar akan "perbedaan" mereka dibanding yang umumnya berlaku di dunia. Karenanya, bila bertemu orang asing mereka akan mencoba untuk mengikuti norma yang lebih umum.Â
Namun hal ini kadang malah menimbulkan kerancuan. Orang asing yang mungkin sudah tahu tentang kebiasaan mereka, bisa jadi malah salah menangkap maksud yang sebenarnya. Cara teraman adalah menanyakan pendapat mereka secara verbal, "" (yang artinya ya) or "" (yang artinya tidak).
Jadi hati-hati bila bertanya di Bulgaria. Bayangkan bila kita mau naik bis dari Veliko Tarnovo ke Sofia dan bertanya ke sang sopir, "apakah bis ini tujuan ke Sofia?" dan sang Sopir mengangguk. Bila tak tahu tentang kebiasaan di Bulgaria, kita pasti langsung naik dan entah sampainya di mana.
Perlu tahu kebiasaan suatu tempat, memang sangat penting tenyata.
Catatan:
Saya berkunjung ke Bulgaria bagian utara sebagai day trip dari Bucharest. Berangkat pagi dari Bucharest dan tiba kembali di Bucharest malam hari. satu hari cukup untuk mengunjungi beberapa tempat menarik di Bulgaria Utara.Â
Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Rock-Hewn Ivanovo Chuches. Gereja yang dibangun sejak abad ke-12 ini, yang terdiri atas beberapa gereja dan biara.Â
Uniknya gereja ini dibentuk dari memahat batu. Dinding gereja ini dihiasi dengan lukisan fresco yang indah.Â
Tempat berikutnya adalah Veliko Tarnovo, salah satu kota terindah di dunia. Kota tuanya sangat cantik, dengan bangunan tua dan jalan setapak dari batu.Â