Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Hati-hati Bila Mengangguk atau Menggeleng Kepala di Bulgaria

3 Juli 2020   12:36 Diperbarui: 3 Juli 2020   20:00 2190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarian khas Bulgaria (Sumber: www.zharava.org)

Saya berkesempatan mengunjungi Bulgaria bagian utara saat sedang menelusuri jejak drakula di Transylvania, Romania. Dari Bucharest, Ibu kota Romania hanya perlu 2 jam untuk sampai ke perbatasan Bulgaria (bagian utara) dan Romania. 

Prosesnya pun sederhana, pada perbatasan darat antara Romania dan Bulgaria ada check point yang prosesnya cepat seperti melewati gerbang tol. Orang tidak perlu turun sama sekali dari mobil. 

Bulgaria utara terkenal akan salah satu kota tuanya, Veliko Tarnovo, yang dinobatkan menjadi kota terindah di dunia pada tahun 2017. Saat berada di sana, ada fakta unik tentang Bulgaria yang baru saya ketahui melalui hasil obrolan saat sedang menikmati makan siang di Hadji Nikolai Inn, yang merupakan sebuah bangunan bersejarah di kota tua Veliko Tarnovo. 

Fakta tersebut adalah, bahwa di Bulgaria gerakan mengangguk itu berarti "tidak" dan gerakan menggeleng berarti "ya". Wah, unik sekali.

Umumnya, di berbagai tempat dan budaya, mengangguk artinya "ya" dan menggeleng artinya "tidak". Hal yang sepertinya natural ini, ternyata menarik Charles Darwin untuk menyelidikinya. 

Ia meminta para misionaris dari berbagai penjuru dunia untuk mengirimkannya informasi mengenai cara orang mengekspresikan "ya" dan "tidak" dengan kepala mereka. 

Ternyata mengangguk dan menggeleng merupakan gerakan yang universal. Charles Darwin menduga kalau hal ini berhubungan dengan genetik. Bahkan ketika orang yang buta sejak lahir diminta melakukan hal ini, mereka juga menunjukkan hasil yang sama. Charles Darwin juga percaya ini ada hubungannya dengan naluri dasar dan kebiasaan menyusui pada waktu bayi. 

Ketika bayi mencari makanan, mereka akan cenderung memajukan kepalanya ke depan untuk mencari payudara ibunya. Dan ketika mereka kenyang, mereka akan menggelengkan kepalanya sebagai upaya menghindari payudara. Insting ini berlanjut dalam kehidupan kita, dan karenanya kita mengangguk ketika setuju dan menggeleng ketika menolak.

Bila menurut Charles Darwin hal tersebut adalah hal yang natural, menapa Bulgaria berbeda? Ada beberapa teori yang berkaitan dengan sejarah Bulgaria yang sempat dijajah oleh Kerajaan Ottoman selama 500 tahun lamanya.

Wanita-wanita Bulgaria (Sumber: Creative Tourism Network)
Wanita-wanita Bulgaria (Sumber: Creative Tourism Network)
Teori pertama
Ketika Ottoman menaklukan Bulgaria, mereka ingin mengubah kepercayaan orang Bulgaria dari Kristen menjadi Islam dan jika mereka menolak, seringkali mereka dibunuh. Sehingga, orang Bulgaria mengubah makna gerakan mengangguk dan menggeleng. Ketika mereka ditanya apakah mereka mau menjadi muslim, mereka akan mengangguk walaupun sebenarnya "tidak" dalam hati mereka.

Teori kedua
Ketika Ottoman menangkapi orang Bulgaria yang beragama Kristen dan mencoba untuk memaksa mereka meninggalkan kepercayaannya dengan meletakkan pedang di leher mereka, orang Bulgaria akan menggerakan kepalanya ke atas dan ke bawah (mengangguk) di pedang tersebut untuk membunuh diri mereka. Karenanya gerakan mengangguk menjadi sikap menentang, mengatakan tidak terhadap penjajahnya daripada mengubah kepercayaan mereka.

Teori ketigaKeterbalikan makna mengangguk dan menggeleng dilakukan sebagai cara untuk membingungkan penjajah Turki. Hal ini mengingatkan saya akan orang Malang, yang suka menulis kata secara terbalik. Osob kiwalan (walikan) atau bahasa terbalik yang muncul pada masa penjajahan Belanda. 

Osob kiwalan menjadi sebuah cara untuk menghindari tersampaikannya informasi yang dimiliki pasukan GRK (Gerilya Rakyat Kota) yang melindungi kota Malang ke pihak Belanda.

Orang Bulgaria sadar akan "perbedaan" mereka dibanding yang umumnya berlaku di dunia. Karenanya, bila bertemu orang asing mereka akan mencoba untuk mengikuti norma yang lebih umum. 

Namun hal ini kadang malah menimbulkan kerancuan. Orang asing yang mungkin sudah tahu tentang kebiasaan mereka, bisa jadi malah salah menangkap maksud yang sebenarnya. Cara teraman adalah menanyakan pendapat mereka secara verbal, "" (yang artinya ya) or "" (yang artinya tidak).

Jadi hati-hati bila bertanya di Bulgaria. Bayangkan bila kita mau naik bis dari Veliko Tarnovo ke Sofia dan bertanya ke sang sopir, "apakah bis ini tujuan ke Sofia?" dan sang Sopir mengangguk. Bila tak tahu tentang kebiasaan di Bulgaria, kita pasti langsung naik dan entah sampainya di mana.

Perlu tahu kebiasaan suatu tempat, memang sangat penting tenyata.

Catatan:

Saya berkunjung ke Bulgaria bagian utara sebagai day trip dari Bucharest. Berangkat pagi dari Bucharest dan tiba kembali di Bucharest malam hari. satu hari cukup untuk mengunjungi beberapa tempat menarik di Bulgaria Utara. 

Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Rock-Hewn Ivanovo Chuches. Gereja yang dibangun sejak abad ke-12 ini, yang terdiri atas beberapa gereja dan biara. 

Uniknya gereja ini dibentuk dari memahat batu. Dinding gereja ini dihiasi dengan lukisan fresco yang indah. 

Rock-Hewn Ivanovo Churches (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Rock-Hewn Ivanovo Churches (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Tempat berikutnya adalah Veliko Tarnovo, salah satu kota terindah di dunia. Kota tuanya sangat cantik, dengan bangunan tua dan jalan setapak dari batu. 

Berbagai toko cenderamata dan juga cafe dapat dijumpai di sini. Tak jauh dari kota tuanya, terdapat The Tsarevets Fortress, yang merupakan tempat wisata utama di Veliko Tarnovo. 

Tempat kediaman para Tsar di abad pertengahan. Kompleks ini terdiri atas 400 rumah, 18 gereja dan istana. The Tsarevets Fortress merupakan salah satu tempat bersejarah penting di Bulgaria.

The Nativity Church di Arbanassi (Dokumentasi pribadi)
The Nativity Church di Arbanassi (Dokumentasi pribadi)
Tempat terakhir yang dikunjungi sebelum kembali ke Bucharest adalah The Village of Arbanassi. Lokasinya hanya sekitar 10 menit dari Veliko Tarnovo. Arbanassi adalah sebuah pedesaan yang masih mempertahankan nuansa abad pertengahan. 

Salah satu tempat yang wajib dikunjungi di sini adalah The Nativity Church, gererja tertua di Arbanassi yang dibangun pada abad ke-15. Seluruh dinding gereja ini dihiasi dengan lukisan fresco yang sangat indah..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun