Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Lupakan Diet Bila Jalan ke India

23 Agustus 2019   11:08 Diperbarui: 24 Agustus 2019   16:50 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Incredible India! Slogan yang dipakai untuk mempromosikan pariwisata India. India memang incredible. Memang luar biasa. Sebagai salah satu peradaban tertua di dunia, India menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan.

Sebut saja, kunjungan ke Taj Mahal, sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia. Atau ikut partisipasi di Holi atau festival of colors, dimana orang saling menyiram air berwarna. Pasti menjadi pengalaman unik tak terlupakan.

Perayaan yang sepertinya "main-main", sebetulnya punya makna mendalam. Dimaksudkan sebagai tanda datangnya musim semi dan menikmati warna-warni musim semi. Atau mencoba kuliner India yang sudah mendunia.

Rasanya yang khas dan unik, pasti akan meninggalkan kesan mendalam. Aktivitas terakhir ini merupakan aktivitas yang paling saya nikmati selama di India.

Makanan India merupakan jenis makanan yang terkenal di dunia. Rasanya hampir di setiap Negara bisa kita jumpai restoran India dengan mudah. Orang pun banyak yang kenal dan hafal dengan berbagai nama jenis makanannya. Sebut saja nasi Biryani. Atau ayam Tandoori. Juga Chapatti. Mengapa banyak yang menyukainya? Tentunya karena rasanya yang memang enak. 

Salah satu yang membuat makanan India enak dan khas adalah penggunaan rempah yang beragam. Sederet rempah digunakan untuk membuat Biryani. Mulai dari garam masala, jahe, kunyit, jinten, ketumbar sampai kayu manis.

Bila ingin membuat Tandoori, pastikan mempunyai garam masala, kunyit, lada, jahe, bubuk bawang putih, bubuk bawang bombay dan bubuk cabai. Bila melihat menu di restoran India, pasti akan sering melihat kata "masala", yang ternyata artinya rempah.

Dan bila sering mencari resep masakan India, pasti akan juga sering bertemu dengan bahan yang namanya "garam masala". Pastinya itu bukan garam yang sering kita pakai untuk memberi rasa asin, tetapi garam masala adalah campuran berbagai rempah. Karena begitu banyaknya rempah yang dipakai, dan seperti umumnya dalam urusan masak memasak, ada beberapa rempah-rempah yang selalu digunakan.

Kalau di Indonesia biasanya kita sebut dengan istilah bumbu inti, yang merupakan bumbu dasar. Tinggal ditambah dengan beberapa jenis bahan lainnya, bisa menghasilkan berbagai jenis makanan.

Garam masala ibarat seperti bumbu inti. Terdiri atas campuran dari berbagai rempah, yaitu ketumbar, jinten, kapulaga, lada hitam, pala, kayu manis dan cengkeh.

Garam masala sendiri berarti rempah panas (Garam artinya panas dan masala artinya rempah). Sesuai dengan namanya, garam masala dimaksudkan untuk meningkatkan suhu tubuh dan meningkatkan metabolisme.

Kuatnya tradisi penggunaan rempah di India, selain untuk memberi rasa pada makanan, juga berkaitan dengan tradisi Ayurveda. Ayurveda adalah sistem pengobatan di India sejak 5000 tahun yang lalu.

Menurut Ayurveda, tubuh terdiri atas 5 elemen, yaitu ruang, udara, air, api dan tanah. Namun di setiap tubuh, proporsinya berbeda-beda.

Perbedaan proporsi ini membuat tubuh dikategorikan menjadi 3 jenis. Vata yaitu bila lebih banyak elemen ruang dan udara. Kapha bila lebih banyak air dan tanah. Pitta bila lebih banyak air dan api.

Kondisi ini didapat secara genetik, dan juga dipengaruhi oleh pola makan, gaya hidup dan faktor lingkungan. Ketidakseimbangan elemen inilah yang memicu terjadinya sakit. Masing-masing type tubuh memiliki kerentanan terhadap sakit tertentu.

Misalnya, Vatta rentan terhadap sembelit, masalah tulang punggung, dan sistem saraf. Kapha rentan terhadap masalah paru-paru dan obesitas. Dan Pitta rentan terhadap masalah hati, darah dan usus.

Pengobatan Ayurveda banyak menggunakan herbal, di samping juga beberapa bahan lain seperti susu, mentega, madu, tetes tebu, minyak, garam dan mineral.

Beberapa rempah yang umum digunakan di Ayurveda adalah:

  • Jahe, yang baik untuk pencernaan, mengatasi kembung, meningkatkan fungsi pernafasan dan imunitas tubuh.
  • Jinten untuk mengontrol kadar gula darah, mengatasi gangguan pencernaan dan bersifat antibakteri dan antiperadangan.
  • Ketumbar, digunakan baik daun maupun bijinya, berguna untuk menurunkan tekanan darah, menyembuhkan keluhan di sistem pencernaan.
  • Adas, untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperbaiki metabolisme tubuh.
  • Kayu manis, bagus untuk menurunkan kadar gula darah, menurunkan kolesterol dan meningkatkan fungsi otak.
  • Kunyit, mengendalikan kadar gula darah, mengobati sakit maag. Kunyit adalah salah satu rempah yang mengandung antioksidan tertinggi pada skala ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity).

Selain rempah, padu padan bahan makanan di India juga memegang peranan untuk menghasilkan rasa yang unik. Berdasarkan ilmu masak-memasak, padu padan bahan makanan dibedakan atas dua, yaitu padu padan makanan positif dan padu padan makanan negatif.

Padu padan makanan postif didasarkan atas prinsip bila menggunakan bahan-bahan yang memiliki kemiripan rasa akan menghasilkan makanan yang lebih enak. Memperkuat kesatuan rasa. Prinsip ini terutama dianut oleh negara-negara Eropa Barat dan Amerika Utara.

Contohnya, padu padan keju dan bacon atau coklat dan keju. Paduan makanan tersebut menjadi enak karena masing-masing memiliki kemiripan rasa. Sementara padu padan makanan negatif justru kebalikannya. Menggunakan bahan makanan yang tidak mempunyai kesamaan.

Sebagai ilustrasi, bila di resep sudah menggunakan bubuk cabai, umumnya tidak akan menggunakan bahan lain yang mempunyai rasa sama. Padu padan makanan negatif ini banyak dijumpai di Eropa Selatan dan Asia Timur. India adalah salah satu penganut aliran ini.

Dalam makanan India, rasa bahan-bahan yang dipakai tidak ada yang tumpang tindih. Setiap bahan memiliki rasa istimewa. Bahan-bahan yang berbeda rasa ini dicampur untuk saling melengkapi dan memberikan rasa yang unik. Penggunaan rempah berperan memperkuat efek padu padan makanan negatif ini.

Sumber: Dokpri
Sumber: Dokpri
Kembali ke topik semula, kenapa makanan India enak juga perlu kita lihat dari sisi budaya. Makan merupakan aspek penting dalam budaya India. Makan tidak sekadar mengisi perut, tetapi juga seperti "perayaan". Karenanya, segala yang berhubungan dengan makanan menjadi penting. Mulai dari pemilihan bahan makanan sampai dengan penyajiannya.

Dalam hal pemilihan bahan makanan, orang India selalu berusaha memakai bahan makanan yang segar. Mereka biasa belanja harian, bukan mingguan. Sehingga sayur, buah dan daging selalu dalam kondisi segar.

Sementara untuk penyajian makanan, mereka mengerti bahwa proses makan tidak hanya melibatkan indera pengecap, tetapi juga indera yang lain. Seperti indera penciuman, dimana harumnya rempah akan membuat kita semakin merasa enaknya suatu makanan. Juga indera penglihatan, makanan dengan warna yang menarik juga akan menggugah selera makan dan menambah kenikmatan saat menyantapnya.

Karenanya, penyajian makanan India selalu menarik. Lihat saja bila mereka menyajikan makanan, biasanya akan ada nasi, kari yang berwarna kuning atau bila menggunakan tikka maka akan tersaji warna merah. Ditambah dengan sayur, dan tak lupa makanan pelengkap seperti Raita, sejenis yogurt yang ditabur di atas Biryani atau Tandoori.

Kuatnya orang India dalam menjaga tradisi juga merupakan faktor yang mendukung. Resep diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan bila resep yang sama terus diperbaiki, tentunya pada akhirnya akan menghasilkan resep yang lebih baik dan sempurna, dan hasilnya tentu rasa yang lebih enak.

Sumber: Gathervictoria.com
Sumber: Gathervictoria.com
Salah satu kebiasaan unik di India, adalah disediakannya biji adas sehabis makan. Kadang disajikan bersama dengan gula atau sudah dibentuk seperti permen (biji adas dilapis gula). Hal ini berkaitan dengan kebiasaan "makan besar" di India. Menu lengkap India biasanya terdiri atas makanan utama, nasi atau roti, yang dipadu dengan dal (sop kacang-kacangan). Disertai dengan menu sayur dan daging.

Sebagai pelengkap disajikan chatni (sejenis acar). Karenanya, sebagai hidangan penutup disediakanlah biji adas, yang menurut Ayurveda, adalah salah satu rempah terbaik untuk sistem pencernaan terutama sehabis makan besar. Membantu mengurangi gas dan kembung serta yang tak kalah penting juga berfungsi sebagai penyegar mulut. Jadi tak perlu mengunyah permen penyegar nafas sehabis makan. Cukup mengunyah biji adas.

Anggapan bahwa "junk food" lebih enak, rasanya tidak berlaku untuk makanan India. Jadi bila ke India, siap-siap lupakan diet dan timbangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun