Mencoba membuat snowman, yang ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Alhasil bola salju yang tadinya untuk snowman, kami pakai untuk bermain snow ball.
Ski resort di Maroko memang tidak secanggih ski resort di Eropa. Namun kesederhanaannya justru memberi nilai tambah. Ia menjadi unik. Di mana lagi kita bisa melihat keledai sebagai alat transportasi berkeliling di salju. Lereng-lereng salju dipenuhi dengan pengunjung dari berbagai usia. Semuanya bermain sesuka hati.Â
Ada yang sibuk mencoba bermain ski, ada yang sibuk bermain kereta luncur, ada pula yang "hanya" sibuk bermain salju. Semuanya bercampur dalam satu tempat, tanpa disertai rambu ataupun pemisah area. Namun jelas tergambar kegembiraan di wajah mereka. Termasuk kami pastinya. Yang baru pertama kali bertemu salju.
Bagi yang ingin merasakan bermain salju Oukameden bisa menjadi tempat tujuan. Namun bagi yang ingin merasakan ski resort, bermain ski yang sesungguhnya, Oukaimeden belum mampu menjawab kebutuhan tersebut.
Sebetulnya selain Oukaimeden, Maroko memiliki tempat bersalju lainnya, yaitu Ifrane. Ifrane dijuluki sebagai Little Switzerland, karena gaya arsitektur bangunannya yang mirip Eropa. Ifrane yang dibangun sekitar tahun 1920 ini memang dibangun oleh Prancis.Â
Di sini terdapat ski resort Michlifen Ifrane. Sayangnya saya belum sempat berkunjung ke sana. Jadi tidak dapat membandingkan mana yang lebih bagus antara Oukameden atau Ifrane.
Selepas dari Oukaimeden, kami pun melanjutkan perjalanan ke Marrakech, salah satu tempat tujuan wisata utama di Maroko. Lokasinya yang tidak berjauhan, yaitu sekitar 80 Km, membuat banyak tour organizer yang menawarkan paket tur ke Oukameden dari Marrakech.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H