Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memasak Sendiri di Rumah, Apakah Masih Perlu?

19 April 2019   09:52 Diperbarui: 19 April 2019   10:53 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan berikutnya alasan ekonomi. Berdasarkan pengalaman saya, memasak sendiri itu lebih murah. Walaupun restaurant ataupun catering bisa mendapat bahan makanan lebih murah karena mereka membeli dalam jumlah besar, namun mereka juga memerlukan pengeluaran untuk jasa yang masak, biaya untuk penyimpanan dan tentunya mereka juga perlu memasukan laba mereka.

Source: Pngtree
Source: Pngtree

Pada akhir pekan atau hari libur, kadang kami sekeluarga suka memasak bersama. Bagi-bagi tugas. Walaupun biasanya akan jadi lebih berantakan (semua panci bisa keluar dari lemari), namun seru dan mengasyikan. Bekerja sambil ngobrol dan bercanda. Interaksi antarsesama anggota keluarga pada saat memasak membuat ikatan keluarga menjadi lebih kuat.

Dan alasan terakhir, alasan yang pribadi. Buat saya, aktivitas memasak merupakan sarana relaxasi. Pelepas stress. Pada saat masak, saya fokus pada masakan, melupakan sejenak beban/masalah yang ada. Istirahat dari memikirkan masalah, walaupun hanya sebentar, memberikan energi baru dalam menghadapinya nanti. 

Saya jadi teringat percobaan tentang orang yang diminta mengangkat gelas. Gelas yang ringan akan terasa berat bila kita terus-terusan mengangkatnya. Tapi bila kita meletakannya sejenak, mengangkatnya kemudian tak akan terasa berat.

Oya, masih ada satu bonus lagi dari memasak. Makan masakan rumah, berdasarkan penelitian, efektif untuk menurunkan berat badan. Nah, alasan penting ini (terutama untuk saya).

Tentunya ini hanya pendapat saya. Masing-masing tentu mempunyai kondisi, situasi dan latar belakang yang berbeda-beda. Jadi mau masak ataupun tidak, terpulang ke masing-masing individu. Pastinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun