Perempuan Berhak Dapat KesempatanÂ
Perempuan yang bekerja di media mendapatkan hak jenjang karir. Seperti pemimpin redaksi CNN Indonesia pada tahun 2016 dipimpin oleh perempuan (Silaban, 2020).Â
Tidak hanya itu, di media TEMPO juga pimpinan redaksi nya perempuan pada tahun 2019.Â
"Sekarang di ANTARA pun pemimpin redaksiku perempuan, sejak tahun 2019. Tidak itu saja, kalau di TEMPO itu preset foto itu pekerjanya perempuan semua," ujar Yovita Amalia.Â
Jurnalis Perempuan NetralÂ
Perempuan terkadang terbawa perasaan terhadap isu atau permasalahan gender yang berkaitan pada perempuan, tetapi menjadi seorang jurnalis perempuan tidak dapat terbawa perasaan terhadap suatu isu.Â
"Menjadi seorang jurnalis jika tidak menyukai isu tertentu secara personal, kamu bertindak secara profesional dengan aturan mediamu. Jadi, kalau kamu tidak suka, ya kamu simpan itu sendiri, supaya kamu tidak mempengaruhi audience-mu. Karena sifat netral itu sudah menjadi SOP pada pekerjaan," ujar Yovita Amalia.Â
"Kecuali, kamu mendapatkan penugasan khusus, ya. Misalnya, liputan khusus yang membahas mengenai isu-isu perempuan. Boleh untuk memihak hal itu, tetapi bukan pendapat pribadi, ya. Jurnalisme itu kan kamu memberikan atau mencari informasi dari informanmu, apa yang kamu dapat dari informanmu ungkapkan," tambahan ungkapan dari Yovita Amalia.
Sumber Buku Tambahan:Â
Jurnal Perempuan no 28, Perempuan dan Media.