Mohon tunggu...
Visakha Metta
Visakha Metta Mohon Tunggu... Administrasi - Selamat Datang !

-

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kuliner Tradisional di Tengah Era Globalisasi

21 Desember 2020   20:54 Diperbarui: 21 Desember 2020   21:46 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Pengertian kuliner tradisional-

 Kuliner merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yakni culinary. Culinary sendiri memiliki arti suatu aktivitas yang memiliki hubungan dengan kegiatan masak-memasak. Kegiatan ini nantinya akan menghasilkan suatu makanan ataupun minuman. Istilah kuliner mulai menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia sejak kemunculan Bondan Winarno, pemandu salah satu acara televisi yang bertemakan jalan-jalan sambil ber kuliner, dengan menghadirkan slogan kata 'maknyus' yang berarti lezat dalam bahasa Jawa. Sementara itu, seseorang yang menggeluti profesi memasak hidangan kuliner biasanya memiliki sebutan chef (koki).

Kata tradisional terdapat didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang berarti tradisi, merupakan sesuatu hal yang mewariskan baik turun - menurun. Dari penjelasan yang telah dijabarkan, bisa dimaknai bahwa baik makanan atau minuman tradisional adalah segala  sesuatu yang dapat dimakan atau diminum lalu untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya ataupun secara turun - menurun.

Makanan dan minuman tradisional memiliki arti sesuatu makanan dan minuman masyarakat sehari - hari, baik makanan dan minuman pokok, atau hidangan khusus yang sudah tersedia baik turun - menurun pada zaman nenek moyang. Makanan dan minuman tradisional hanya dikonsumsi golongan etnik yang berasal dari daerah tertentu, mengolah sumber daya (bahan - bahan) yang khas dengan menggunakan resep yang diberikan secara turun - temurun yang menjadi selera khas daerah masyarakat tersebut.

- Macam-macam kuliner tradisional -

Rendang

Masakan daging dari Minangkabau. Hidangan ini dibuat melalui proses memasak yang lama dengan suhu rendah menggunakan berbagai bumbu dan santan. Proses pemasakan memakan waktu beberapa jam hingga hanya tersisa daging hitam hitam dan dedak.

Nasi goreng

Faktanya, hidangan ini memiliki banyak variasi di seluruh dunia. Namun di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri. Terutama karena adanya tambahan bumbu khas Indonesia.

Soto

Makanan khas Indonesia, seperti makanan berkuah yang berisi daging dan sayur. Biasanya daging yang digunakan adalah daging sapi dan ayam, tetapi beberapa memakai daging babi atau domba. Setiap daerah di Indonesia memiliki soto khas daerahnya masing-masing.

Sate

Makanan berbahan dasar daging dipotong kecil-kecil, kemudian ditusuk dengan tulang daun kelapa atau tusuk bambu, lalu dipanggang dengan arang arang. Sate dipadukan dengan berbagai bumbu sesuai dengan resep sate yang berbeda.

Gudeg

Makanan khas Yogyakarta ini berbahan dasar nangka dan dimasak menggunakan santan. Butuh yang cukup lama untuk membuat hidangan ini.

Gado-gado

Makanan khas Indonesia yang dimasak dan dicampur dalam bentuk sayuran, dihaluskan dengan selai kacang atau selai kacang.

Nasi uduk

Merupakan salah satu makanan berbahan dasar nasi yang khas dari indonesia. Nasi uduk dimasak menggunakan bahan-bahan seperti santan, daun pandan, serai, cengkeh, dan kayu manis. Ini bisa membuat nasi lebih lembut, asin, dan harum, dan memasangkan nya dengan kacang atau ikan.

Mie aceh

Mie aceh adalah mie pedas yang berasal dari Aceh, Indonesia. Kuah kari asin dan pedas ditaburi dengan mi kuning kental yang ditambahi dengan irisan tipis daging sapi, domba atau seafood. Mie aceh memiliki tiga jenis, yaitu mie Aceh goreng, mie Aceh tumis, dan mie kuah Aceh.

Kerak telur

Kerak telur merupakan telur dadar khas Betawi, yang sering ditemukan di Jakarta, dan biasanya berada di lokasi wisata tertentu bahkan bisa juga ditemukan saat acara besar tahunan.

Bakso

Hidangan yang satu ini terbuat dari daging sapi dan merupakan makanan yang paling populer di Indonesia. Biasanya bakso disajikan menggunakan kuah.

Pempek

Pempek merupakan makanan khas dari Palembang, teksturnya halus dan kenyal, serta tersaji dengan berbagai bahan dan berbagai bentuk. Pempek biasanya dikukus sebelum disajikan, digoreng kemudian dipotong kecil-kecil. Biasanya pempek juga disajikan dengan saus asam manis yang disebut kuah cuka atau kuah cuka.

Kuliner khas Indonesia tersebut merupakan kuliner yang paling terkenal dan disukai oleh banyak orang. Tidak hanya orang Indonesia saja yang menyukainya, namun kuliner ini juga disukai oleh orang dari mancanegara.

- Alasan kenapa kuliner tradisional harus dilestarikan -

1. Untuk Mewariskan Kebudayaan Indonesia.

Kuliner tradisional merupakan makanan khas yang ada di setiap daerah Indonesia. Didalam kuliner tradisional dapat mewariskannya kepada anak cucu kita, supaya anak cucu kita dapat mengenal dan merasakan bagaimana rasa kuliner tradisional khas daerah masing - masing.

2. Beragam catatan resep yang diberikan oleh leluhur keluarga.

Catatan resep yang diberikan oleh leluhur keluarga jangan sampai punah. Wajib dilestarikan cita rasa khas kuliner tradisional yang ada.

3. Pada setiap daerah memiliki ke khas an rasa kuliner tradisional yang unik.

Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki keanekaragaman kuliner tradisional yang unik - unik. Seperti pada kuliner khas yang ada di Indonesia bernama Soto Semarang dengan Soto Lamongan jauh berbeda rasanya memiliki keunikan tersendiri walaupun sama - sama disajikan dengan kuah yang segar.

4. Wajib membanggakan kuliner tradisional Indonesia.

Siapa yang tidak bangga dengan kuliner tradisional di Indonesia yang mantap rasanya. Dari beragam kuliner yang ada wajib dibanggakan. Jika semisal kita berada di luar negeri yang dimana kita pengen suatu kuliner tradisional Indonesia  akan sulit ditemukan, maka dari itu kita wajib bangga akan keberagaman kuliner tradisional yang ada.

- Faktor penyebab pergeseran kuliner tradisional di era globalisasi -

1. Kemasan makanan tradisional yang masih belum mengikuti tren masa kini

Makanan  tradisional sangat identik dengan kemasannya yang sederhana, seperti plastik bening dan styrofoam. Sayangnya, pada kalangan generasi muda saat ini lebih tertarik kepada kemasan yang menarik, seperti tokoh kartun dan warna-warna yang menarik perhatian daripada kelezatan makanan yang ditawarkan.

2. Waktu pembuatan yang memakan waktu

Masuknya makanan cepat saja atau yang biasa kita kenal dengan sebutan fast food, membuat masyarakat lebih memilih untuk mengonsumsi makanan yang instan atau serba cepat, seperti KFC, McD, Burger King, dan lain-lain dikarenakan makanan cepat saji tidak memakan waktu yang lama dalam proses pembuatannya.

3. Penjual makanan tradisional yang masih kurang mengerti teknologi

Penggunaan aplikasi pesan antar makanan secara online beberapa tahun belakang ini sedang marak-maraknya berkembang. Aplikasi yang memudahkan kita untuk langsung memesan makanan tanpa harus mengunjungi restoran merupakan alternatif yang tepat bagi orang yang sedang sibuk maupun yang tidak ingin melangkahkan kaki untuk keluar dari rumah. Akan tetapi, masih banyak pengusaha restoran makanan tradisional yang tidak ingin mendaftarkan restoran mereka dikarenakan banyak alasan, mulai dari kurangnya pengetahuan mereka akan teknologi yang canggih hingga penyajian makanan yang harus dalam keadaan panas/baru saja dimasak.

4. Cara memasak yang membutuhkan banyak teknik

Memasak masakan tradisional bisa dibilang menghabiskan waktu serta proses pembuatannya tidaklah mudah. Kebanyakan masakan tradisional diolah dengan menggunakan berbagai macam teknik, mulai dari cara memotong, mengaduk, menggoreng yang membutuhkan teknik khusus dan harus dipelajari selama bertahun-tahun. Hal inilah yang membuat generasi muda tidak ingin mengolah makanan tradisional dikarenakan proses pembuatannya yang rumit dan memiliki teknik-teknik tertentu.

- Upaya mempertahankan makanan tradisional supaya tidak luntur di era globalisasi -

1. membiasakan anak-anak untuk makan makanan tradisional atau mengenalkan mereka kepada makanan tradisional sejak dini agar mereka terbiasa.

2. mengadakan pameran makanan bertemakan makanan tradisional agar selain masyarakat Indonesia mengenal makanan khas daerah-daerah, makanan tradisional juga dapat dikenal wisatawan asing.

3. Mengonsumsi makanan tradisional dan membelinya langsung dari penjual di pasar, jika kita juga mengonsumsi makanan tradisional tersebut tentunya itu merupakan salah satu bentuk upaya kita dalam mempertahankan makanan tradisional.

4. penjual memberikan inovasi yang lebih bervariasi tanpa menghilangkan ciri khas dari makanan tradisional tersebut.

Oleh :

1. Chindy Julita Sari

(200907212)

2. Angelique M.J.S Umboh

(200907231)

3. Visakha Metta Madeline

(200907233)

4. Olivia Marveline

(200907234)

Sumber = 

https://www.beritasatu.com/gaya-hidup/543350/tantangan-melestarikan-makanan-khas-indonesia-di-era-digital

https://lifestyle.okezone.com/read/2015/04/09/298/1131673/cara-melestarikan-makanan-tradisional

https://lifestyle.okezone.com/read/2017/11/23/298/1819551/ini-alasan-kue-jajanan-pasar-mulai-dilupakan-masyarakat-indonesia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun