Apakah ada individu ataupun perusahaan yang ingin melakukan kegiatan sukarela dengan liburan juga?
Mencari sukarelawan memang tidak sama dengan mencari pelanggan ataupun wisawatan karena pada dasarnya orang melakukan liburan untuk kegiatan yang menyenangkan dan menghibur, adalah sebuah tantangan tersendiri bagi kita untuk dapat meyakinkan pihak pihak.
Kita juga tidak perlu kecil hati menerima banyak penolakan karena semua ini bersifat sukarela, begitu pun niat kita, selama tidak ada agenda lain maka penolakan bukan berarti kemunduran.
Apabila kita berniat menjadi penyelenggara program voluntourism, ada baiknya juga lebih melibatkan penduduk sekitar dimana lokasi kegiatan di lakukan termasuk juga dalam hal administrasi, kita tidak perlu meminta uang muka dahulu kepada peserta, semua dapat dilakukan saat tiba di lokasi.
Keterlibatan penduduk atau masyarakat dalam program ini juga akan mengarahkan kita semua pada apa yang disebut dengan community-based tourism dimana pariwisata dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat.
Dan dengan mengatakan demikian maka arwah dari voluntourism sebenarnya terdapat pada tourism bukan pada volunteering sehingga dalam hal mendefiniskan ulang dari kata voluntourism ini, kita akan lebih berfokus kepada pariwisatanya, untuk itu pula ada baiknya pula bila voluntourism dilakukan di destinasi wisata.
Dengan program voluntourism kita ikut serta dalam mengembangkan destinasi wisata bersama-sama dengan masyarakat, tidak menjadikan mereka penonton melainkan pelaku, dengan memberikan manfaat dalam liburan kita yang pada akhirnya membuat liburan kita lebih berkualitas.
Baik itu perorangan maupun perusahaan, melalui program voluntourism yang tepat akan menempatkan mereka sebagai partner atau mitra masyarakat dalam mengembangkan lingkungan mereka yang berupa destinasi wisata.
Salam Voluntourism.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H