Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tarif Batas Atas Tiket Pesawat akan Naik?

30 Juni 2022   02:28 Diperbarui: 1 Juli 2022   12:01 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi tiket pesawat (foto: StockSnap/pixabay.com)
Ilustrasi tiket pesawat (foto: StockSnap/pixabay.com)

Sebagai ilustrasi saja, misalnya pesawat B-737 melayani penerbangan jarak pendek 1 jam sebanyak 6 kali dalam sehari ditambah dengan turn around masing-masing satu jam sehingga total utilisasi pesawat adalah 12 jam.

Namun jika turn around terganggu, maka utilisasi nya pun terganggu pula dan mengakibatkan biaya operasional pun bertambah tanpa adanya penambahan pemasukan dari utilisasi yang maksimum.

Keadaan sebaliknya bila turn around time bisa dipersingkat, maka kemungkinan pesawat bisa melayani satu penerbangan tambahan dalam hari tersebut sehingga memaksimumkan utilisasi pesawat.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah bandara dengan lalu lintas pesawat yang padat seperti Soekarno Hatta sudah membutuhkan penambahan landasan pacu di mana kepadatan lalu lintas pesawat hanya terjadi pada saat saat tertentu tidak sepanjang hari?

Pertanyaan ini sangat mendasar karena pada landasan pacu lah semua hal tentang lalu lintas pesawat di bandara bermuara, lalu lintas pesawat di bandara terjadi karena adannya pesawat yang lepas landas dan mendarat, sehingga seberapa luas terminal ataupun tempat parkir pesawat tersedia akan tetap terdapat kepadatan pada penggunaan landasan pacu pada waktu waktu tertentu.

Penggunaan landasan pacu yang padat akan mengakibatkan melambatnya pergerakan pesawat pesawat dan dapat berimbas pada penambahan turn around time dan pada akhirnya waktu tempuh.

Untuk menjawab pertanyaan di atas, mari kita melihat lalu lintas pesawat pada bandara Schipol di Amsterdam (AMS/EHAM) yang memiliki 6 buah landasan pacu dan dengan konsep satu terminal yang terbagi atas 3 bagian, dan menurut data dari wikipedia, bandara ini pada tahun 2019 melayani 71,7 penumpang dengan total 496,826 pergerakan pesawat.

Dari jam 6.30 pagi hingga 10.30 malam bandara ini mengaktifkan 3 buah landasan pacu di mana 2 landasan pacu untuk trafik yang lebih padat, sedangkan satu landasan pacu untuk trafik yang tidak padat.

Dengan kata lain jika trafik terpadat adalah pada take off maka dua landasan digunakan untuk take off dan satu landasan khusus untuk mendarat atau sebaliknya.

Sistem ini dapat menghindari keterlambatan (delays) yang terjadi karena pesawat yang hendak take off tidak perlu menunggu trafik yang mendarat yang memang mendapat prioritas dulu ketimbang take off.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun