Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Keberadaan Perkebunan pada Pariwisata

7 April 2022   17:15 Diperbarui: 7 April 2022   17:38 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perkebunan (foto: Lumix2004/pixabay.com)


Selain dari tata kelola, para investor dan pelaku usaha wisata sebenarnya dapat bekerjasama dengan penduduk sekitar untuk mengelola perkebunan yang hasil  tanamnya dapat berguna dalam menekan biaya transportasi mereka yang biasa dikeluarkan untuk pembelian bahan pokok tersebut.


Disaat yang sama pula perkebunan bisa menjadi salah satu kegiatan para tamunya sehingga bila pelaku usaha tersebut membangun hotel maka dia akan memiliki sebuah resort atau kawasan wisata berupa hotel dan kegiatan agrowisata.


Selain perkebunan, peternakan juga sama pentingnya dalam penyediaan bahan pokok makanan seperti telur dan daging, dimana peternkan dan perkebunan bisa dikembangkan dengan berkonsep farmstay bagi keluarga.


Farmstay akan menambah daya tarik wisatawan karena keberadaannya yang dalam kawasan perkebunan, pengalaman berada di kawasan perkebunan serta dengan terlibat pada proses penanaman baik itu proses awal maupun akhir (panen) menjadi daya tariknya, anak anak akan mendapat kesempatan memetik buah dari pohon, mengambil telur di peternakan ayam serta belajar untuk menghargai kehidupan masyarakat sekitar.


Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Investor dan pelaku usaha wisata seperti menyediakan sebagain lahannya atau menyediakan pembiayaan kepada penduduk lokal untuk memaksimumkan penggunaan lahan (land use) penduduk lokal tersebut, dengan demikian para penduduk lokal mendapatkan manfaat ganda yaitu hasil tanam dan kegiatan agrowisata.

Bagi investor yang baru membeli tanah yang luas bisa menyisihkan sebagaian lahannya untuk dikembangkan perkebunan ataupun peternakan baik dalam skala kecil, sedang maupun besar dengan melibatkan penduduk sekitar untuk mengelolanya.


Dari sisi penduduk lokal diperlukan kesadaran dan pemahaman bahwa pariwisata pada dasarnya adalah kegiatan yang berkelanjutan juga karena tamu yang kita layani hari ini bisa datang kembali dikemudian hari serta memberikan rekomendasi kepada banyak orang untuk mengunjungi tempat mereka, sehingga wisatawan tidak hanya sekali berkunjung saja, ada pula yang kembali atau yang kita kenal dengan returning tourist.

Dari sisi pemegang kebijakan dan kelola tata ruang, destinasi wisata bukan hanya sekadar hiburan dan kompleks komersial belaka, tetapi tempat bagi wisatawan untuk mendapatkan pengalaman dalam berbagai hal, tidak hanya pengalaman berbelanja saja tetapi juga pengalaman dalam keterlibatannya pada kehidupan lokal seperti pada kegiatan di perkebunan ini misalnya.


Destinasi wisata pada dasarnya memang merupakan one-stop experience serta juga seharusnya bukan sekadar one-time visit bagi wisatawan sehingga diperlukan ide dan inovasi yang berkelanjutan pula agar proses berkelanjutan dapat terus berlangsung pada semua kegiatan baik kegiatan wisata itu sendiri maupun kegiatan pendukung wisata lainnya yang dalam hal ini dilakukan oleh masyarakat dimana perkebunan adalah salah satunya.


Wisata juga tidak selamanya merupakan rangkaian kegiatan yang menyenangkan saja tetapi juga dapat berupa kegiatan edukasi baik bagi wisatawan maupun para pelaku usaha wisata.


Semoga semakin banyak perkebunan di destinasi wisata di Indonesia yang tidak hanya akan meningkatkan perekonomian masyarakat di destinasi wisata saja tetapi juga memperkaya destinasi wisata dengan tambahan kegiatan wisata yaitu agrowisata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun