Alur cerita (storyline) pada travelogue bukanlah penggabungan fiksi atau panduan dan rekomendasi wisata belaka namun berupa rangkaian kegiatan perjalanan dan liburan yang nyata dan memiliki kekuatan untuk membuat pembaca nya ingin berada di dalamnya.
Penulis pada travelogue tidak memposisikan diri nya sebagai pihak yang sedang mempromosikan destinasi wisata atau pun sebagai tuntutan pekerjaan dari pihak lain karena travelogue pada dasarnya adalah refleksi emosional dari sang penulis itu sendiri selama melakukan perjalanan dan liburan di destinasi wisata.
Travelogue adalah sebuah travel memoir, cerita nyata tentang hubungan emosional yang telah tercipta diantara penulis dan destinasi wisata yang tidak hanya berpondasi pada keindahan alam sekitar tapi juga dari interaksi antara manusia dengan manusia lainnya, lingkungan, adat istiadat serta kehidupan keseharian yang dijalani.
Sehingga tavelogue bukan bahan materi promosi destinasi wisata pada industri pariwisata bukan pula buku panduan wisata serta sekadar sebagai travel blog, travelogue justru akan melahirkan wisatawan wisatawan baru pada industri pariwisata itu sendiri melalui kreatifitas penulis penulis nya.
Semoga semakin banyak travelogue di masa mendatang.
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H