Keenam generasi tersebut adalah :
- High subsonic (1943-1950)
- Transonic (1947-1955)
- Early supersonic (1953-1960)
- Supersonic (limited purpose) (1955-1970)
- Supersonic (multirole) (1958-1980)
- Supersonic multirole, high efficiency (1974- kini)
Jika kita mengacu pada klasifikasi dari Richard P Mallion tersebut maka generasi keenam pesawat tempur tersebut sudah ada pada pesawat tempur yang dibuat sejak tahun 1970 hingga 1990 an dengan memiliki kecepatan supersonik, multi fungsi dan high efficiency seperti pada beberapa pesawat contohnya LM F-15 Strike Eagle yang dibuat pada tahun 1986 sedangkan saat ini generasi pesawat tempur baru pada generasi kelima, belum keenam.
Selain dari itu, perkembangan pesawat tempur tidak hanya bisa didasari pada mesin jet saja, feature pada pesawat juga mengalami perkembangan misalnya teknologi fly-by-wire, glass cockpit, stealth dan lainnya..
Dari lima pihak tersebut, terdapat empat pihak/negara ini yang sama sama menetapkan generasi pertama pesawat tempur berdasarkan lahirnya mesin jet pada pesawat tempur yaitu dari sejak tahun 1943, hanya satu pihak yaitu pihak militer Tiongkok yang menetapkan generasi pertama dimulai sejak era mesin jet Transonic (tahun 1953) Â .
Perdebatan perdebatan tersebut dimulai dari sejak penentuan generasi kedua dan terus berlanjut hingga generasi kelima dengan berdasar pada hal hal sebagai berikut:
- High subsonic, conventional armament (1943-1950)
- Transonic air-to-air missiles, radar (1953-1955)
- Early supersonic radar, air-to-air missiles (1953-1960)
- Supersonic (limited purpose), Mach 2 air-to-air missiles (1955-1970)
- Multi-purpose fighter-bombers (1960-1970)
Supersonic multirole, high efficiency, high maneuverability (1974-1990) - Enhanced capabilities, advanced avionics, limited stealth (1970-2000)
Dari kelima versi tersebut, adalah versi dari Aerospaceweb yang kini umum diadopsi untuk mempresentasikan kelima generasi pesawat tempur.
Bagaimana dengan generasi keenam ? untuk menjawab ini masih diperlukan beberapa tahun lagi kedepan setidaknya saat sudah banyak bermunculan pesawat tempur generasi kelima yang kini baru terisi dengan hanya beberapa pesawat yaitu LM F-22 Raptor, LM F-35 Lightning II, Sukhoi SU-57 dan Chengdu ,J-20.
Beberapa pihak memprediksi dan menyebutkan bahwa pada generasi keenam nanti peran pilot sudah tidak ada di pesawat atau pesawat tanpa awak namun dikendalikan oleh manusia/pilot dan juga dengan sistem dari jarak jauh dengan mengikuti perkembangan teknologi pada unmanned combat aerial vehicle atau drone tempur yang saat ini sudah digunakan oleh beberapa negara termasuk Indonesia melalui Skadron Udara 51 di Pontianak dan Skadron Udara 52 di Natuna.
Munculnya generasi 4.5 menciptakan perdebatan lanjutan dari beberapa pihak hal ini bisa disebabkan karena adanya pesawat tempur baru yang diproduksi dengan menerapkan teknologi terkini pula dan yang bahkan sebagian dari perkembangan tersebut juga diterapkan pada generasi kelima seperti misalnya dalam teknologi siluman (stealth) nya dimana pesawat tempur generasi keempat yang baru diproduksi lebih canggih dan dengan tingkat siluman nya yang lebih tinggi pula dibanding dengan pesawat generasi keempat lainnya yang sudah diproduksi terlebih dahulu.
Selain itu pula juga karena pada dasarnya teknologi sangat mahal biaya nya dan tidak semua negara memiliki kemampuan finansial yang sama pula, dan juga biaya mulai dari pendesainan hingga produksi pesawat tempur tidak lah murah dan tidak bisa pula dibangun setiap ada perkembangan teknologi terbaru.
Â
Pesawat tempur diproduksi untuk mampu dapat digunakan hingga 15-20 tahun dan ketika perkembangan ancaman terjadi maka daripada membuat pesawat baru dari awal dengan biaya sangat tinggi maka upgrade dengan menerapkan teknologi terkini menjadi solusinya.