Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenal Generasi pada Pesawat Tempur

8 Maret 2022   05:38 Diperbarui: 8 Maret 2022   06:03 5159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pesawat Tempur beda Generasi (foto :DiGiFX Media/pixabay.com)

Pesawat jet tempur merupakan salah satu alat kekuatan udara bagi setiap negara didunia baik untuk defensif maupun ofensif yang bisa mengantisipasi gangguan dari negara lain yang melanggar wilayah kedaulatan sebuah negara.

Dalam perkembangannya pesawat tempur sangat memainkan peranan dalam peperangan dan pertempuran mulai dari perang Vietnam, perang Korea, perang Gurun hingga operasi operasi khusus yang dilakukan oleh sebuah negara.

Dari setiap peperangan pihak militer kemudian mengevaluasi kemampuan dan kapabilitas kekuatan arsenal nya termasuk juga pesawat tempur, hal ini sangat berguna bagi pihak militer dalam menentukan requirement terhadap kekuatan arsenal mereka berikutnya di masa mendatang.

Sebagai contoh pada perang Vietnam, militer Amerika menyadari bahwa mereka memerlukan pesawat yang khusus untuk melakukan dukungan udara bagi pasukan darat nya atau dikenal dengan Close Air Support yang dapat terbang rendah dan melakukan penyerangan kepada musuh untuk memaksimumkan pergerakan pasukan darat Amerika.

Dilain negara seperti Soviet misalnya yang dahulu memiliki MiG 21 dengan kecepatannya luar biasa pada jamannya, pesawat ini terbukti ampuh mencegat (intercept) pesawat lain namun untuk peperangan udara atau dogfight, tingkat manuverability sangat rendah.

Pesawat tempur kemudian berkembang dengan berbagai macam kemampuan dan kapabilitas, ada yang memiliki peran ataupun fungsi double yaitu sebagai pesawat tempur dan pembom taktikal hingga ada yang hanya secara khusus untuk misi atau operasi tertentu.

Perkembangan tersebut tidak lepas dari penerapan teknologi pada pesawat tempur yang membuat pesawat tempur semakin canggih, beberapa kemajuan teknologi tersebut juga membuat pilot pesawat tempur dapat melakukan multi task secara bersamaan.

Penerapan teknologi inilah yang dijadikan salah satu komponen dalam klasifikasi yang dikenal dengan Jet Fighter Generations atau Generasi Pesawat tempur selain dari era nya sebuah pesawat dibuat.

Ada lima versi klasifikasi ini yaitu Aerospaceweb, Air Force Magazine, Air Power Development Centre, People's Liberation Army dan satu lagi dari Richard P Hallion yang merupakan orang pertama yang mengutarakan tentang generasi pada pesawat tempur ini.

Pada tahun 1990 Richard P Hallion mengatakan dalam makalahnya yang bertajuk 'Troubling Past: Air Force Fighter Acquisition since 1945' dimana dia mengklasifikasikan pesawat tempur dalam enam generasi berdasarkan perkembangan teknologi pada mesin jet yang pertama digunakan pada pada pesawat tempur pada tahun 1939.

Keenam generasi tersebut adalah :

  1. High subsonic (1943-1950)
  2. Transonic (1947-1955)
  3. Early supersonic (1953-1960)
  4. Supersonic (limited purpose) (1955-1970)
  5. Supersonic (multirole) (1958-1980)
  6. Supersonic multirole, high efficiency (1974- kini)

Jika kita mengacu pada klasifikasi dari Richard P Mallion tersebut maka generasi keenam pesawat tempur tersebut sudah ada pada pesawat tempur yang dibuat sejak tahun 1970 hingga 1990 an dengan memiliki kecepatan supersonik, multi fungsi dan high efficiency seperti pada beberapa pesawat contohnya LM F-15 Strike Eagle yang dibuat pada tahun 1986 sedangkan saat ini generasi pesawat tempur baru pada generasi kelima, belum keenam.

Selain dari itu, perkembangan pesawat tempur tidak hanya bisa didasari pada mesin jet saja, feature pada pesawat juga mengalami perkembangan misalnya teknologi fly-by-wire, glass cockpit, stealth dan lainnya..

Dari lima pihak tersebut, terdapat empat pihak/negara ini yang sama sama menetapkan generasi pertama pesawat tempur berdasarkan lahirnya mesin jet pada pesawat tempur yaitu dari sejak tahun 1943, hanya satu pihak yaitu pihak militer Tiongkok yang menetapkan generasi pertama dimulai sejak era mesin jet Transonic (tahun 1953)  .

Perdebatan perdebatan tersebut dimulai dari sejak penentuan generasi kedua dan terus berlanjut hingga generasi kelima dengan berdasar pada hal hal sebagai berikut:

  • High subsonic, conventional armament (1943-1950)
  • Transonic air-to-air missiles, radar (1953-1955)
  • Early supersonic radar, air-to-air missiles (1953-1960)
  • Supersonic (limited purpose), Mach 2 air-to-air missiles (1955-1970)
  • Multi-purpose fighter-bombers (1960-1970)
    Supersonic multirole, high efficiency, high maneuverability (1974-1990)
  • Enhanced capabilities, advanced avionics, limited stealth (1970-2000)

Dari kelima versi tersebut, adalah versi dari Aerospaceweb yang kini umum diadopsi untuk mempresentasikan kelima generasi pesawat tempur.

Bagaimana dengan generasi keenam ? untuk menjawab ini masih diperlukan beberapa tahun lagi kedepan setidaknya saat sudah banyak bermunculan pesawat tempur generasi kelima yang kini baru terisi dengan hanya beberapa pesawat yaitu LM F-22 Raptor, LM F-35 Lightning II, Sukhoi SU-57 dan Chengdu ,J-20.

Beberapa pihak memprediksi dan menyebutkan bahwa pada generasi keenam nanti peran pilot sudah tidak ada di pesawat atau pesawat tanpa awak namun dikendalikan oleh manusia/pilot dan juga dengan sistem dari jarak jauh dengan mengikuti perkembangan teknologi pada unmanned combat aerial vehicle atau drone tempur yang saat ini sudah digunakan oleh beberapa negara termasuk Indonesia melalui Skadron Udara 51 di Pontianak dan Skadron Udara 52 di Natuna.

Munculnya generasi 4.5 menciptakan perdebatan lanjutan dari beberapa pihak hal ini bisa disebabkan karena adanya pesawat tempur baru yang diproduksi dengan menerapkan teknologi terkini pula dan yang bahkan sebagian dari perkembangan tersebut juga diterapkan pada generasi kelima seperti misalnya dalam teknologi siluman (stealth) nya dimana pesawat tempur generasi keempat yang baru diproduksi lebih canggih dan dengan tingkat siluman nya yang lebih tinggi pula dibanding dengan pesawat generasi keempat lainnya yang sudah diproduksi terlebih dahulu.

Selain itu pula juga karena pada dasarnya teknologi sangat mahal biaya nya dan tidak semua negara memiliki kemampuan finansial yang sama pula, dan juga biaya mulai dari pendesainan hingga produksi pesawat tempur tidak lah murah dan tidak bisa pula dibangun setiap ada perkembangan teknologi terbaru.
 
Pesawat tempur diproduksi untuk mampu dapat digunakan hingga 15-20 tahun dan ketika perkembangan ancaman terjadi maka daripada membuat pesawat baru dari awal dengan biaya sangat tinggi maka upgrade dengan menerapkan teknologi terkini menjadi solusinya.

Hal ini bisa terlihat pada beberapa pesawat tempur seperti LM F-15 Strike Eagle yang merupakan generasi keempat dan kini di upgrade menjadi LM F-15 Strike Eagle II yang merupakan generasi 4.5, pesawat ini yang akan masuk ke inventory TNi AU kelak, begitu pula pesawat Dassault Rafale F4 yang merupakan upgrade pada tahun 2017 dan merupakan generasi 4.5 menurut versi Aerospaceweb.

Contoh lainnya adalah pesawat Sukhoi SU 35 yang dikembangkan dari pesawat SU 27, pesawat yang diproduksi pada tahun 2014 ini juga termasuk pesawat generasi keempat paling mutakhir dan dengan penerapan teknologi terkini maka pesawat ini masuk dalam generasi 4.5.

Salam Aviasi.

Referensi :

Satu Dua Tiga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun